Pesilat Meranti Jajal Ilmu di Singapura Open Pencak Silat Championship
RIAU24.COM - SELATPANJANG - Sebanyak 10 pesilat terbaik di Kabupaten Kepulauan Meranti mencoba menjajal ilmu mereka dalam Singapur Open Pencak Silat Championship yang ke7 Tahun 2019. Didampingi 2 orang pelatih dan 1 orang menejer pesilat ini akan berlaga dengan pesilat sejumlah negara.
Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kepulauan Meranti, Roni Samudra SH didampingi penasehatnya, Sawaludin, Menejer Sugito dan Pelatih Dodi mengatakan , Kamis (7/8/2019) bahwa Singapur Open Pencak Silat Championship dilaksanakan selama 4 hari (7-10 Agustus 2019). Keikutsertaan mereka mengirimkan para pendekar terbaik untuk memenuhi undangan tuan rumah. Apalagi tahun ini merupakan keikutsertaan yang kedua kalinya.
"Kita mengirimkan 10 pesilat dari berbagai kelas. Mudah-mudahan mereka bisa memberikan hasil maksimal nantinya. Kalau sebelumnya, kita berhasil masuk final untuk beberapa kelas," ungkap Roni.
Ia menerangkan bahwa dalam mengikuti kejuaraan tersebut tidak sempat melakukan seleksi. Bahkan latihan untuk persiapan pun hanya dilakukan selama dua pekan saja.
"Memang waktunya sempit. Makanya kita tidak melakukan seleksi. Tapi kita tetap memilih berdasarkan prestasi dan track record masing-masing atlit dalam mendapatkan medali dalam berbagai kejuaraan sebelumnya. Jadi kami pastikan yang ikut adalah pesilat terbaik kita," ungkapnya.
Walaupun tidak mematok harus membawa pulang medali, namun pada ajang Internasional tersebut akan dimaksimalkan dalam upaya meningkatkan jam terbang atlit dan ajang ujicoba dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka. Apalagi kejuaraan tersebut sangat bergengsi dilevel Internasional setelah Belgia Open.
"Berhubung Singapura tidak jauh, makanya kita bisa ikut. Kalau di Belgia Open, biaya kita untuk ikut cukup besar," katanya.
Disana pesilat Meranti akan mendapatkan kesempatan untuk menjajal kemampuan pesilat sejumlah negara. Diantaranya, Singapur, Malaysia, Filipina dan sejumlah negara lainnya.
"Dari Indonesia, tidak kita sendiri yang ikut serta. Ada juga dari pesilat terbaik dari sejumlah wilayah di Pulau Jawa, Lampung dan lainnya. Jadi ajang ini sangat berpotensi untuk meningkatkan kemampuan pesilat kita. Sehingga semakin kuat. Dengan begitu akan semakin berpotensi untuk atlit kita meraih prestasi ditingkat wilayah (Provinsi Riau) dan Nasional nantinya," harap Roni.
Penasehat IPSI Meranti, Sawaluddin mengaku dalam memberangkatkan pesilat ini, mereka berusaha meminta dukungan sejumlah pihak. Termasuk Pemkab Meranti dan pihak swasta. Namun dukungan itu belum bisa didapatkan oleh mereka.
"Hanya 5 persen bantuan dari donatur. Itupun donatur personal. Pemerintah, hingga kini belum nampak bantuannya. Selebihnya ditalangi Ketua IPSI sendiri. Yang penting bagaimana kita bisa memberikan hasil terbaik dalam rangka mengharumkan nama daerah, provinsi dan juga Indonesia. Karena kita bertanding diluar negeri," sebutnya.***
R24/phi/mad