RIAU24.COM -  Senin 19 Agustus 2019, Hengkangnya bek Chelsea David Luiz ke Arsenal memang sempat mengejutkan publik. Pasalnya David Luiz tidak pernah dirumorkan akan pindah, sebab bersama Chelsea mantan bek PSG itu sudah banyak memenangi trofi juara.

Dilansir dari Detik, ternyata ada nama pelatih baru The Blues yakni Frank Lampard sebagai alasan hengkangnya David Luiz ke Arsenal. Padahal Chelsea sedang dalam posisi butuh mempertahankan pemain-pemain kunci, menyusul hukuman larangan transfer dari FIFA.

 

zxc1

David Luiz mengatakan sebenarnya dirinya bisa bertahan di Chelsea. Hanya saja fakta rencana Lampard yang berbeda dengan prinsip David Luiz lah yang akhirnya buat pemain asal Brazil itu pergi.

"Saya adalah seseorang yang punya ambisi dan itulah sebabnya saya pindah. Saya bisa saja memilih zona nyaman, mendapatkan uang, dan menikmatinya, dan begitu saja. Tapi saya suka tantangan anyar dan hal-hal baru di hidup saya," kata David Luiz dilansir Sky Sports.

zxc2

"Inilah yang memberi saya oksigen dan motivasi, dan juga kesempatan untuk benar-benar menikmati momen dalam hidup ini. Suatu hari sepakbola akan berakhir dan Anda harus mencoba melakukan berbagai hal dan berkembang tiap hari, karena suatu hari saya akan merindukan sepakbola," sebut David Luiz.

"Saya mencoba untuk jujur dengan hati saya dan jujur dalam hal mencoba hal-hal baru. Semua orang tahu saya begitu bahagia di Chelsea dan memenangi banyak gelar di sana, dan saya sempat melakukan percakapan yang sangat terbuka dengan Lamps (Lampard), dan dia punya ide-ide berbeda dalam rencananya," sambung David Luiz.

"Jadi cara terbaik buat saya untuk menghormati klub adalah untuk pergi dan mencoba tantangan baru, dan memberinya (Lampard) kesempatan untuk melakukan tugasnya," kata David Luiz kemudian.

Sebagai informasi David Luiz pergi dari Chelsea di musim panas ini untuk gabung Arsenal dengan nilai transfer 8 juta pound sterling. Perginya David Luiz membuat Frank Lampard harus memaksimalkan pemain-pemain muda di sektor bek tengah seperti Fikayo Tomori, Kurt Zouma, dan Andreas Christensen.