Mengenaskan, Dua Perempuan Lanjut Usia ini Tinggal Serumah dengan Kambing
RIAU24.COM - Kisah duka tentang kehidupan masyarakat kecil di Tanah Air, terus terungkap. Kali ini, hal itu dialami Uka dan Icih, dua perempuan berusia di atas 70 tahun. Kedua perempuan yang sudah berusia lanjut (lansia) tersebut, hidup dalam kondisi mengenaskan. Setiap hari, keduanya tinggal bersama dengan kambing.
Uka dan Icih adalah warga Kampung Krajan Pawanda, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Saat ini, kakak beradik itu tinggal hanya berdua. Mereka tak lagi punya sanak saudara.
Dilansir kompas, Sabtu 7 September 2019, untuk membiayai hidup sehari-hari, keduanya mengandalkan pendapatan dengan bekerja mengembala kambing. Ada belasan kambing yang mereka pelihara. Namun kambing itu bukan milik mereka, karena keduanya hanya buruh.
"Kalau dijual, dapat upah dari yang punya," ungkap Icih.
Setiap hari, keduanya tinggal bersama belasan kambing itu di dalam rumah gubuk dari bambu, yang kondisinya juga sudah tak layak. Karena itu pula, keduanya harus menyapu kotoran kambing di rumah mereka setiap pagi.
Rumah dari bilik bambu itu terdiri dari dua ruangan. Ruangan luar untuk kandang kambing. Sedangkan ruangan dalam, untuk tidur mereka berdua. Ruang tidur terdapat dua dipan. Satu untuk tidur Uka dan satu untuk tidur Icih. Tak ada pintu antara ruang untuk kambing dan ruang tidur. Bau kotoran kambing yang menyengat langsung tercium saat memasuki rumaha itu.
"Kalau tidur ya begini saja, enggak pakai kasur. Kadang-kadang kambing juga masuk ke dalam (ruang tidur)," kata Icih.
Rumah yang mereka tempati itu juga tak layak. Bilik bambu rumah itu sudah jebol. Untuk memasak pun harus di luar rumah untuk menghindari kebakaran.
"Kalau memasak di depan," kata dia.
Kemasukan Maling
Meski sudah berusia lanjut dan hidup prihatin, ternyata masih ada orang yang tega berbuat jahat kepada keduanya. Baru-baru ini, keduanya kehilangan uang sebesar Rp300 ribu, hasil penjualan kambing yang mereka gembala.
Padahal, uang itu akan digunakan untuk membeli beras, obat nyamuk dan kebutuhan lain. Bagi keduanya, obat nyamuk sudah setara dengan kebutuhan pokok. Pasalnya, jika malam hari, banyak nyamuk berseliweran di dalam rumah mereka yang juga dihuni kambing.
"Kalau malam sering tidak bisa tidur. Apalagi sedang batuk seperti ini," kata Icih.
Awalnya, rumah mereka ada dua. Satu untuk Icih dan satu untuk Uka. Namun, mereka memilih tinggal berdua di rumah belakang, yang kini mereka tempati. Meski keadaan mereka kurang layak, Icih menyebut, ia dan kakaknya tak pernah mendapat bantuan beras, bantuan program keluarga harapan (PKH), dan bantuan lain dari pemerintah.
"Enggak ada bantuan dari pemerintah," kata Icih.
Namun ia mengaku ada beberapa warga yang berbaik hati mengulurkan tangan. Terlebih setelah kondisi kehidupan keduanya tersebar di media sosial. "Tadi ada yang datang, ngasih beras," kata Icih.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukinan (PRKP) Karawang Ramon Wibawa Laksana mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pembangunan rumah layak huni (rulahu) bagi kedua kakak beradik itu. Setidaknya, kedua lansia tak perlu lagi serumah dengan kambing.
"Jika tanahnya milik sendiri, saya sudah minta camat untuk segera diajukan (rulahu)," kata Ramon. ***