RIAU24.COM -  BENGKALIS - Sejumlah warga Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksemana, Kabupaten Bengkalis, Riau selamatkan seekor Tapir yang merupakan satwa dilindungi saat terperangkap jerat babi warga di perkebunan sawit warga setempat.

Penemuan seekor Tapir yang terkena jerat itu pada Jumat 20 September 2019 lalu tepatnya di Desa Sepahat, dan pada saat itu pemilik kebun bernama Purnomo pergi berkebun akan memanen atau mendodos sawit.

Dihubungi Riau24.com, Minggu 22 September 2019, Kepala Desa Sepahat, Muhammad Azlan membenarkan bahwa sejumlah warganya telah menyelamatkan seekor Tapir yang terkena jerat.

"Benar, ada warga kita bernama Purnomo yang saat itu akan mendodos sawit di kebunnya dan melihat ada seekor Tapir yang terkena Jerat Babi warga yang tidak dikenal. Kemudian Purnomo ini memberitahu ke warga lainnya dan langsung menyelamatkan dengan cara memberi air minum dan makanan dari rerumputan,"ungkap Kades Sepahat M. Azlan.

Diutarakan Kades Azlan, seekor Tapir yang terkena Jerat warga tersebut di perkirakan sudah dua hari, karena kondisi kaki Tapir tersebut mengalami luka. Merupakan Satwa yang dilindungi, kemudian warga setempat langsung menghubungi pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pekanbaru untuk dilakukan evakuasi.

"Tapir itu sudah di evakuasi oleh pihak BKSDA dan di bawa ke Siak, dan saat itu ada juga dokter hewan yang ikut evakuasi Tapir tersebut,"ungkapnya.

Diceritakan Kades Azlan lagi, memang di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksemana banyak Tapir yang sering melintasi perkebunan warga untuk mencari makan.

"Kalau jejak Tapir ini memang banyak, kemarin ada warga kita juga menyelematkan Tapir yang masuk ke dalam Kanal,"pungkasnya.

Sementara itu, dari Vidio yang beredar kondisi Tapir yang tekena jerat tersebut di bahagian depan kaki kanan. Dan terbelit di pepohonan. Jerat warga itu menggunakan tali Sling. Sehingga kaki seekor Tapir tersebut terluka cukup parah.

Dalam Vidio itu juga, warga menyebut bahwa seekor Tapir yang terkena Jerat tepatnya di RT 03 Dusun Merambung. Kemudian dari partisipasi masyarakat karena satwa yang dilindungi sejumlah warga pun langsung memberikan air minum dan makanan dari rerumputan.***

R24/phi/hari