Menu

Ikut Dijaga Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong, Paranormal yang Mengaku Disuruh Jokowi Ini Jamin Pelantikan Presiden Bakal Lancar

Siswandi 19 Oct 2019, 00:33
Ki Sabdo melakukan ritual di Gedung Parlemen. Foto:int
Ki Sabdo melakukan ritual di Gedung Parlemen. Foto:int

RIAU24.COM -  Sosok seorang paranormal bernama Ki Sabdo, sukses membuat netizen jadi heboh. Hal itu setelah rekaman video di Twitter memperlihatkan paranormal yang mengaku disuruh Jokowi itu, tampak tengah melakukan ritual di Gedung DPR/MPR.

Kepada pers yang mewawancarainya, Ki Sabdo menjamin pelantikan presiden nanti bakal berjalan lancar. Sebab, untuk pengamanan, ia telah meminta bantuan banyak makhluk halus. Di antaranya adalah Nyi Roro Kidul dan putrinya, Nyi Blorong.

Dilansir viva, Jumat 18 Oktober 2019 tadi malam, ritual tersebut dilakukan Ki Sabdo di depan ruang paripurna Nusantara V. Ia juga bersedia menjawab pertanyaan wartawan, terkait ritualnya itu.

“Ini saya ritual terakhir di Gedung DPR. Gladi bersih, gitu. Jadi aku sudah mengecek, anak buah saya di sini sudah ada di dalam maupun sekitarannya. Jadi untuk mengamankan tanggal 20, pelantikan Jokowi,” lontarnya.

Tak tanggung-tanggung, anak buah yang dimaksud Ki Sabdo adalah mahluk halus. Di antaranya adalah Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul, Jin Kayangan, Nyi Blorong, dan lain-lain.

Dia yakin, pengawalan spiritual seperti itu merupakan hal yang wajib agar pelantikan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin bisa lancar, tanpa ada halangan.

“Mantap sudah, Jokowi pasti dilantik. Tidak ada halangan. Nanti yang menghalangi, itu urusannya Ratu Selatan, urusan saya. Saya akan beresin,” tambahnya.

Sementara itu, Sekjen MPR, Ma’ruf Cahyono, mengaku baru mengetahui adanya ritual Ki Sabdo. Namun ia menilai, aksi ritual itu bukanlah suatu hal yang salah.
        
“Saya kira kalau ini (ritual Ki Sabdo) saya baru tahu, tentu akan tanyakan kok bisa sampai di gedung. Tapi dari sekjen tidak ada yang seperti itu apalagi dalam perencanaan,” terangnya.

Menurutnya, ritual yang dilakukan Ki Sabdo tidak mengganggu dan dilakukan bukan saat pelantikan. ***