Warga Resah Pemerintah Naikkan Harga Gas 3 Kg, Pemkab Kuansing Mulai Awasi dan Sanksi Pangkalan Nakal
RIAU24.COM - KUANSING- Pada Pertengahan Tahun ini sekitar Juni 2020, Pemerintah bakal menaikkan harga tabung Elpiji 3 Kg. Saat ini gas bersubsidi dijual berkisar Rp18 ribu sampai Rp21 ribu per tabung, dan jika naik maka harga jualnya akan mencapai Rp34 ribu per tabung.
Dengan begitu, berarti pemerintah tidak lagi memberikan subsidi kepada masyarakat, yang selama ini masyarakat (khususnya konsumen Rumah Tangga), hanya membeli sekitar Rp25 ribu sampai Rp28 ribudi tingkat pengecer.
zxc1
Jika hal ini benar benar dilakukan oleh pemerintah, berarti akan semakin berat beban yang akan ditanggung oleh masyarakat. Karena kenaikan Gas Elpiji, diperkirakan dua kali lipat dari harga sekarang ini.
Sedangkan salah satu konsumen (Ibu rumah tangga), Etty (53) Warga Lubuk Jambi, yang setiap hari menggunakan gas Elpiji 3 Kg, merasa sangat terkejut. "Masak iya, kenaikan Gas Elpiji 3 Kg akan mencapai lebih dari Rp34 ribu, itu kan hanya di pangkalan. Kalau kami membelinya di pengecer (Kedai, Warung), tentu harganya akan mencapai Rp40 ribu. " Wallahualam," ujarnya terkejut.
zxc2
Ini namanya pemerintah tidak membantu masyarakat, masak iya harus menaikkan harga Gas Elpiji 3 Kg, harusnya yang 3 Kg tetap dibawah Rp30 ribu, khusus untuk konsumen Rumah Tangga. "Harusnya ada perbedaan harga, untuk konsumen rumah tangga dengan untuk Usaha Dagang, Jika perlu beri label untuk membedakannya," sebutnya.
"Namun yang jelas, pemerintah harus memperhatikan kondisi masyarakat, kalau Gas Elpiji naik tentu saja sembako juga ikutan naik. Sementara harga karet masih dibawah Rp. 10.000 per Kilogram, artinya masih belum sesuai antara pendapatan dengan pengeluaran," lanjutnya.
Tentang rencana kenaikan Gas Elpiji 3 Kg ini, dibenarkan oleh Kepala Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKM Dagrin) Kabupaten Kuantan Singingi, Drs. Azhar, MM. Kepada Riau24.Com menjelaskan, bahwa Kalau kenaikan Gas LPG 3 Kg itu, Pemerintah memberi sinyal kenaikannya pada pertengahan 2020.
Namun demikian, katanya, untuk masyarakat miskin, masih tetap disubsidi untuk kebutuhan keluarga, tetapi hanya 3 - 4 tabung dalam satu bulan. "Namun, sistem subsidinya adalah subsidi tertutup," ujarnya.
Menurutnya, untuk itu, saat ini Pertamina sedang melakukan pendataan keluarga miskin, yang akan diberikan subsidi tertutup.
Ketika ditanyakan lebih lanjut, apakah upaya yang dilakukan oleh Pemda Kuansing. Dijelaskannya adalah dengan melakukan pengawasan untuk seluruh Pangkalan, agar pihak pangkalan jangan menaikkan harga sebelum keputusan pemerintah diberlakukan.
"Kalau ada pangkalan yang coba coba menaikkan harga, menjadi komersil sebelum ada ketetapan pemerintah, maka pangkalan tersebut dipastikan akan diberikan sanksi," tegasnya. (R24/Zar)