RIAU24.COM -  Negara-negara di sekitar Asia-Pasifik dan sekitarnya meningkatkan pertahanan mereka terhadap virus corona baru yang muncul di pusat kota Wuhan di Cina pada bulan Desember dan sekarang diketahui telah menginfeksi setidaknya 440 orang di daratan serta beberapa lainnya di luar negeri. .

Kasus-kasus yang sekarang disebut 2019-nCOV kini telah dikonfirmasi di Korea Selatan, Jepang, Thailand, Taiwan, Makau, dan Amerika Serikat.

"Mengingat pola perjalanan dan peningkatan pengujian, lebih banyak kasus 2019-nCOV harus diharapkan di bagian lain Cina dan mungkin negara lain dalam beberapa hari mendatang," kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

"WHO mendorong semua negara untuk melanjutkan kegiatan kesiapsiagaan."

Di Asia, yang terpukul keras dalam wabah sindrom pernapasan akut 2002-2003, atau SARS, yang juga dimulai di Cina, pihak berwenang tidak mengambil risiko.

Langkah-langkah, termasuk penyaringan panas, telah diperkenalkan di bandara dalam upaya untuk membatasi penyebaran virus, dengan pemeriksaan yang ditargetkan pada penumpang yang datang dari Wuhan.

"Ini masalah bagi setiap negara untuk melihat frekuensi perjalanan dari Wuhan dan menyesuaikannya," Raina Macintyre, yang mengepalai Program Keamanan Hayati di Kirby Institute di Universitas New South Wales, mengatakan seperti dikutip dari Al Jazeera.

Penerbangan langsung antara Cina dan seluruh dunia telah berkembang pesat selama 20 tahun terakhir, dengan 11 juta orang Wuhan sekarang dapat terbang langsung ke tujuan di Eropa dan AS serta kota-kota yang lebih dekat dengan rumah, seperti Seoul, Bangkok, Kuala Lumpur dan Singapura.

 

 

 

R24/DEV