Begini Cerita WNI yang Terjebak di Wuhan: Tak Menakutkan Seperti yang Dibayangkan
RIAU24.COM - Sejak diisolasi karena virus corona, sudah beredar banyak versi tentang kondisi Kota Wuhan di China, tempat asal muasal virus corona yang mematikan itu. Hingga Jumat 24 Januari 2020 ini, pemerintah China telah menutup setidaknya 10 kota untuk menekan penyebaran virus corona.
Wuhan dan Huanggang merupakan dua kota yang lebih dulu diisolasi lantaran menjadi sumber penyebaran wabah virus tersebut.
Lalu bagaimana kondisi di lapangan saat ini?
Menurut Yuliannova, pelajar Indonesia yang sudah 3 tahun tinggal di Wuhan, setiap warga termasuk dirinya mendapat notifikasi pesan singkat di ponsel terkait imbauan pemerintah Kota Wuhan yang akan memberlakukan isolasi atau karantina.
"Hari Kamis (23/1) kemarin, sekitar jam 10 pagi kami sudah mendapat seruan dari pemerintah Kota Wuhan kalau akses dari dan menuju Wuhan akan ditutup. Sampai kapannya itu belum tau, mungkin sampai situasi kondusif dan penyebaran virus corona mereda.Orang-orang dari luar kota juga ngga boleh masuk Wuhan," ungkap mahasiswa S3 Central China Normal University itu, dilansir cnnindonesia.
Namun ia menegaskan, kondisi yang terjadi di Wuhan tidak lah menakutkan, seperti yang digambarkan banyak media massa.
Menurutnya, seluruh warga lokal dan warga asing di Wuhan tetap bisa beraktivitas normal, kendati akses keluar dan masuk wilayah itu sementara ditutup.
"Masih banyak warga yang pergi ke pasar, terutama untuk memenuhi kebutuhan makanan untuk beberapa hari ke depan menyambut Imlek," terangnya.
Pemerintah Kota Wuhan, tuturnya, hanya mengimbau untuk menghindari tempat-tempat ramai karena penyebaran virus dianggap lebih cepat di tempat ramai.
83 Orang
"Aktivitas masih seperti biasa, mau pergi boleh, k emana aja boleh. Saya kemarin putuskan keluar rumah untuk membeli makanan dan kebutuhan untuk beberapa hari ke depan sampai toko-toko kembali buka," ucap Yulia.
Ditambahkannya. beberapa temannya asal Indonesia harus mengurungkan niat untuk pulang lantaran maskapai penerbangan membatalkan jadwal perjalanan tak lama setelah pemerintah mengeluarkan pengumuman isolasi.
Namun secara umum, Kota Wuhan masih normal sehingga keluarga dan teman yang memiliki kerabat di sana tidak perlu panik.
"Kami WNI di Wuhan juga terus berkoordinasi dengan pihak KBRI di Beijing. Atase pendidikan KBRI Beijing juga sudah mengontak kami dan mendata ada berapa WNI terutama pelajar yang ada di kota ini," ujar Yulia.
Untuk diketahui. Wuhan merupakan kota terbesar di kawasan tengah China dan menjadi salah satu titik penghubung transportasi. Sampai saat ini, korban akibat virus ini dikabarkan telah mencapai 25 orang. ***