Presiden Xi Jinping Nyatakan Perang Rakyat China Lawan Virus Corona
RIAU24.COM - Sabtu 8 Februari 2020, Presiden China Xi Jinping mengeluarkan pernyataan “perang rakyat” pada wabah virus corona. Hal tersebut disebabkan jumlah korban tewas terus bertambah tiap harinya.
“Seluruh negeri menanggapi dengan seluruh kekuatannya untuk merespons dengan langkah-langkah pengendalian dan pencegahan yang paling menyeluruh dan ketat, memulai perang rakyat untuk pencegahan dan pengendalian epidemi,” tulis kantor berita pemerintah Xinhua mengutip Xi, sebagaimana dilaporkan VoA Indonesia.
zxc1
Para pejabat di Provinsi Hubei, dimana wabah dimulai, mencatat ada 69 kematian hingga Jumat pagi (7 Februari 2020) membuat total korban akibat virus itu melampaui 630 orang. Otoritas setempat juga mendata 2.500 kasus baru, membuat jumlahnya melampaui 30 ribu kasus.
zxc2
Ada sekitar 150 kasus yang dikukuhkan di sedikitnya 23 negara lain, termasuk satu yang tewas di Filipina–yang pertama di luar China–dan satu kematian lagi di Hong Kong.
Dokter China yang pertama kali berusaha memperingatkan tentang wabah itu telah meninggal dunia di Wuhan. Li Wenliang (34 tahun) dinyatakan meninggal hari Jumat pagi, sebut Global Times, surat kabar yang dikontrol partai Komunis.
Kasus virus corona sejauh ini mencakup 61 orang di kapal pesiar Diamond Princess yang sedang berlabuh di Jepang. Tiga ribu tujuh ratus penumpang kapal itu dikarantina selama 14 hari, dikurung di kabin-kabin mereka di kapal itu. Empat belas hari merupakan masa inkubasi virus.
Sekitar 3.600 penumpang juga terperangkap di kapal lainnya di lepas pantai Hong Kong, dengan adanya tiga pengidap virus corona di kapal itu.
Hong Kong sudah menutup hampir semua perbatasan darat dan lautnya dengan China daratan setelah lebih dari 2.000 petugas medis meninggalkan pekerjaan mereka awal pekan ini.
Taiwan, Kamis (6/2) mengumumkan melarang semua kapal pesiar internasional berlabuh di pulau itu. WHO sudah menyebut wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global dan meminta bantuan 675 juta dolar untuk memberantas virus corona. (Riki)