RIAU24.COM -   China melaporkan 108 kematian akibat virus korona baru pada 10 Februari, jumlah tertinggi sejak wabah dimulai di Wuhan akhir tahun lalu, dengan jumlah total orang yang terinfeksi di atas 1.000.

Total jumlah kematian di daratan mencapai 1.016 dalam 24 jam hingga tengah malam, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada hari Selasa.

Sebanyak 2.478 kasus baru dikonfirmasi, sehingga total menjadi 42.638.

Dari kematian baru, 103 berada di provinsi Hubei, termasuk 67 di ibukota provinsi Wuhan.

Kematian lain pada hari Senin terjadi di provinsi Heilongjiang, Anhui dan Henan dan kota-kota Tianjin dan Beijing, kata Komisi Kesehatan Nasional.

Dalam pertemuan yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang pada hari Senin, sekelompok pemimpin yang bertugas mengalahkan virus mengatakan akan bekerja untuk mengatasi kekurangan bahan baku dan tenaga kerja serta meningkatkan pasokan masker dan pakaian pelindung.

Mereka mengatakan hampir 20.000 tenaga medis dari seluruh negeri telah dikirim ke Wuhan, dan lebih banyak tim medis juga dalam perjalanan.

Pada hari Senin, Presiden Cina Xi Jinping juga muncul di depan umum untuk pertama kalinya sejak epidemi dimulai, mengunjungi fasilitas kesehatan di Beijing. Xi mengenakan masker wajah dan memeriksakan suhunya saat mengunjungi pekerja medis dan pasien yang terkena virus dan meminta langkah-langkah yang lebih "tegas" untuk mengatasi wabah tersebut.

 

 

 

R24/DEV