Terkuak, Ini Salah Satu Penyebab BUMN Banyak Yang Rugi, Erick Thohir pun Kecewa
RIAU24.COM - Teka-teki mengapa selama ini banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang rugi mulai terkuak. Ternyata banyak pemimpin BUMN tidak memiliki kemampuan manajemen bisnis yang baik. Buktinya, bikin proposal bisnis saja banyak yang tak mampu.
Hal ini diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Ia kecewa terhadap banyaknya BUMN yang tidak menyetorkan rencana bisnis alias business plan. Dari 142 BUMN, Erick menyebut hanya 10 yang menyetor.
"Masa minta bisnis plan (rencana) saja nggak bisa? Yang rajin kan perbankan, PLN dan Pertamina juga sudah setor," ungkapnya, Jumat (21/2/2020) seperti dilansir CNBCIndonesia.
Erick mengatakan, 142 perusahaan tersebut nantinya akan dibagi dalam 15 sub-holding berbeda berdasarkan kelompok usahanya masing-masing. Termasuk di dalamnya satu subholding untuk perusahaan yang dinilai sudah masuk dalam kategori dead-weight.
Ia menyebut dua wakil menterinya nanti masing-masing akan memegang 7 subholding untuk mempermudah pengawasan 142 perusahaan di BUMN.
Pembagian kelompok perusahaan ini juga merupakan upaya kementerian untuk mengurangi jumlah perusahaan-perusahaan BUMN yang dinilai sudah tak lagi menguntungkan atau dead-weight. Beberapa kriteria untuk perusahaan di kategori ini seperti tak lagi mempunyai prospek bisnis yang ekonomis dan kinerja keuangan merosot alias merugi.
Untuk perusahaan dalam kategori ini, kata Erick, nantinya akan ada dua keputusan apakah perusahaan tersebut akan dilikuidasi atau digabung (merger) dengan perusahaan lain yang sejenis.
Dia menyebutkan, proses merger ataupun likuidasi ini diharapkan dapat selesai dalam waktu tiga bulan sejak diputuskan oleh pemerintah. Saat ini kementerian BUMN masih menunggu restu dari Presiden dan Kementerian Keuangan.****