238 Kasus DBD Terjadi di Pekanbaru Sepanjang 2020, Satu Warga Meninggal Dunia, Berikut Rinciannya
"Bukan hanya mengatasi DBD itu, orang sakit dikirim ke rumah sakit. Bukan itu persoalannya. Tapi bagaimana kita menata lingkungannya supaya tidak bertelur lagi nyamuk aedes aegypti itu," kata Amin, Kamis (12/3/2020).
Ia meminta peran Puskesmas di masyarakat terus dimaksimalkan. "Masyarakat diajak supaya ikut membersihkan lingkungan bersama, melakukan 3M plus. Jika butuh fogging dengan alur yang sudah ada, kita akan fogging," jelasnya.
Program Diskes Pekanbaru, kata dia, sudah lakukan penyuluhan kepada masyarakat, baik melalui dinas langsung atau melalui puskesmas. Juga ada program melalui Biaya Operasional Kesehatan (BOK).
"Turun ke lapangan, langsung ke masyarakat jadi kita tidak menunggu di puskesmas lagi. Kita turun ke masyarakat, kita wajib turun mengajak masyarakat untuk memerangi DBD. Untuk obat, saya rasa cukup, untuk penanganan DBD cukup," paparnya.
Kasus DBD Hingga Pekan ke-2 Maret
Kecamatan Tenayan 44 kasus