RIAU24.COM -   Seorang warga Malaysia berusia 31 tahun yang bekerja di Singapura harus tidur di Stasiun MRT karena ia tidak memiliki tempat tinggal untuk sementara waktu. Hal ini terjadi karena dia telah berangkat ke Singapura sebelum Malaysia melarang warga meninggalkan negara itu dan orang asing memasuki negara itu.

Seperti dilansir dari Today Online, Armel Sharil adalah satu dari 20 pekerja yang berkemah di Stasiun MRT Kranji di Singapura pada Kamis pagi (19 Maret). Ia memilih untuk beristirahat sebelum stasiun dibuka. Dia menunggu sampai gerbang logam ditutup pada jam 1 pagi sebelum dia berbaring di atas kardus di lantai untuk mengistirahatkan matanya.

"Saya akan bangun sekitar jam 5 pagi, sekitar waktu stasiun dibuka," katanya.

Ayah dua anak itu mengatakan bahwa atasannya belum menemukan akomodasi untuknya, jadi untuk sementara itu, Armel tidak memiliki rumah.

Yang Armel miliki hanyalah dompetnya, telepon tanpa akses internet, charger portabel, sebotol kecil minyak rambut dan obat kumur yang baru saja dibelinya. Ini karena dia tidak punya cukup waktu untuk mengemas barang-barangnya sebelum kuncian perjalanan ke Malaysia dimulai  pada 18 Maret.

Terlepas dari semua ini, Armel bersikeras bahwa ia harus tinggal di Singapura untuk bekerja agar ia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.