Pasien Corona Terus Meningkat, Pengamat: Risiko Jika Anies Dianggap Saingan Pusat
RIAU24.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jauh sebelum pemerintah berpikir untuk lockdow, telah membuat skenario karantina wilayah untuk DKI Jakarta. Tapi langkah Anies itu tak bisa dilakukan karena kewenangan soal karantina ada di pemerintah pusat.
Tapi, langkah pemerintah pusat dalam menghadapi wabah corona ini ternyata lamban. Dampaknya, jumlah pasien yang dinyatakan terjangkit Coronavirus Disease (Covid-19) setiap hari terus bertambah secara signifikan.
"Itulah risiko jika Anies masih dianggap saingan bagi pusat. Kita tahu dan masyarakat pun tahu, Anies paling awal dan terdepan dalam memerangi Corona," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin dilansir dari Rmol.id, Senin, 30 Maret 2020.
Dijelaskan Ujang, begitu tahu corona menyebar di Jakarta, Anies dengan sigap langsung meliburkan sekolah dan menutup tempat wisata untuk mengurangi penyebaran virus.
Berbeda dengan pusat yang bergerak sangat lamban. Tak hanya itu, para pejabat tinggi negara berpikir corona tak bisa masuk ke Indonesia. Ditunjukkan melalui pernyataan-pernyataan bernada meremehkan virus yang membuat panik nyaris seluruh dunia.
"Pemerintah pusat menutup-nutupi dari awal. Lamban. Saatnya lakukan sinergi yang lebih baik antara pusat dan daerah dalam melawan corona," tuturnya.