Tumben PSI Serang Pemerintah Soal Penanganan Corona, Begini Serangannya…
RIAU24.COM - JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diminta jujur, terbuka dan transparan dalam penanganan wabah virus corona atau COVID-19.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Menkes.
Menurutnya, pemerintah sudah terlambat dalam menangani wabah virus asal Kota Wuhan itu.
Alhasil, Indonesia kini berada dalam kondisi krisis.
Grace meyakini, krisis ini sejatinya tidak perlu terjadi jika pemerintah, khususnya Menkes dan jajarannya terbuka.
“Sejak awal kita menyia-nyiakan kesempatan untuk merespons ancaman ini dengan cara yang benar,” ujar Grace, melansir idtoday Sabtu (11/4/2020).
Akibatnya, penyebaran corona pun menjadi meluas dan sulit dikendalikan.
“Korban terus berjatuhan dan dampak berupa kerugian ekonomi semakin meluas,” sambungnya.
Karena itu, ia mengingatkan Terawan dan elemen pemerintah lainnya tidak lagi menggunakan kata-kata ‘enjoy saja, makan yang cukup’ dalam menghadapi wabah ini.
“Bapak Terawan yang kami hormati, jujurlah. Kejujuran adalah pilihan terbaik di masa pandemi,” desaknya.
Grace juga mendesak Terawan membuka semua datang yang masuk secara lengkap dan cepat.
“Tidak boleh ada yang ditutupi,” tegasnya.
PSI percaya, keterbukaan bisa menjadi sumber persatuan dan memulihkan kembali kepercayaan rakyat kepada pemerintah.
“Kami sadar bahwa kebijakan apa pun tidak akan pernah mudah untuk diambil dalam masa sulit seperti sekarang,” tutur Grace.
Mantan jurnalis ini menekankan, bahwa kini beban besar ada di pundak Menkes.
“Tapi rupanya itulah takdir sejarah yang ada di pundak kita semua. Di pundak bapak Terawan,” ungkapnya.
Menurut Grace, kepada Terawan adalah bagian dari orang yang pernah salah mengambil langkah atau kebijakan.
“Tapi kemauan untuk segera mengoreksi diri dan bangkit dari kesalahan adalah cara manusia memperlihatkan kekuatan dirinya,” katanya.
Untuk diketahui, per Kamis (9/4/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 337 kasus.
Dengan demikian, jumlah pasien positif di Indonesia tercatat mencapai 3.293 orang.
Sementara jumlah yang meninggal mencapai 280 kasus. Sedangkan total sembuh mencapai 280 orang.***