Tak Bisa Bayar Sewa Akibat Terdampak Corona, Penyewa Lahan dan Rumah di Negara Ini Diminta Bayar dengan Layanan Seks
RIAU24.COM - WASHINGTON - Perbuatan tidak manusiawi dilakukan sejumlah pemilik tanah dan rumah terhadap para penyewa lahan dan rumah di Amerika. Para penyewa yang tak mampu membayar sewa akibat terdampak virus corona diminta melayani hasrat seksual pemilih lahan sebagai ganti pembayaran.
Ulah nakal para tuan tanah itu membuat geram publik Amerika. Jaksa Agung William Barr pun mendesak para jaksa federal untuk bertindak.
"Waktu saat ini cukup sulit tanpa praktik pemangsa oleh tuan tanah yang tidak bermoral," tulis Barr dalam memo kepada para jaksa federal AS.
Beberapa laporan berita media Amerika menunjukkan bahwa para tuan tanah menuntut layanan seks dari para penyewa sebagai ganti pembayaran. NBC News, misalnya, pada bulan ini melaporkan bahwa Komisi Status Perempuan Hawaii menerima lebih banyak laporan tentang tuan tanah yang secara seksual melecehkan penyewa dalam dua minggu terakhir.
Memo Barr, yang dirilis The New York Post Kamis (23/4/2020), menginstruksikan para jaksa federal untuk mengerahkan semua alat penegakan hukum yang tersedia terhadap siapa pun yang mencoba memanfaatkan krisis saat ini dengan melecehkan orang-orang yang membutuhkan perumahan secara seksual.
"Ada laporan...dari tuan tanah lain yang telah menanggapi permintaan untuk menunda pembayaran sewa dengan tuntutan untuk layanan seksual dan tindakan lain dari perilaku seksual yang tidak disukai. Perilaku seperti itu tercela dan ilegal," bunyi memo Barr.
Barr mengutip laporan bahwa hampir sepertiga orang Amerika tidak dapat membayar sewa di awal bulan pada bulan April.
"Departemen Kehakiman tidak ragu-ragu untuk campur tangan ketika kesalahan yang jelas terjadi," lanjut memo Barr. “Perilaku ini tidak ditoleransi di waktu normal, dan tentunya tidak akan ditoleransi sekarang. Oleh karena itu saya mengarahkan Divisi Hak Sipil dan setiap Kantor Kejaksaan AS untuk mencurahkan semua sumber daya yang diperlukan untuk menyelidiki laporan pelecehan seksual terkait perumahan akibat krisis saat ini."
Banyak orang yang berjuang untuk membayar sewa karena krisis COVID-19 yang menyebabkan sedikitnya 26 juta orang kehilangan pekerjaan dan yang lainnya bekurang penghasilannya. ***