Menu

BEM UIR Kritik Pemko Pekanbaru, Sodorkan Bungkusan Berisi Sembako Untuk Walikota

Ryan Edi Saputra 18 May 2020, 15:26
Ketua BEM UIR memberikan bantuan sembako kepada Humas Pemko
Ketua BEM UIR memberikan bantuan sembako kepada Humas Pemko

RIAU24.COM -  PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UIR) menilai penyaluran bantuan yang diberikan Pemerintah Kota Pekanbaru belum merata selama PSBB berlangsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Mereka pun melayangkan kritikan dengan memberikan paket sembako kepada Walikota Pekanbaru, Senin (18/5/2020).

Mengenakan almamater lengkap berwarna biru, Ketua BEM UIR mendatangai komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru di Jalan Sudirman dengan membawa bungkusan sembako dengan berisi beras, Indomie, minyak goreng, telur dan penyedap rasa bertuliskan 'bantuan sembako untuk Walikota Pekanbaru dari BEM UIR'. 

Ketua BEM UIR, Novianto mengatakan, penyerahan sembako itu lantaran PSBB yang diberlakukan belum maksimal. Ia menyebut, pada PSBB lalu BEM juga mengkritik dengan memberikan papan bunga. 

"Tuntutan kita yaitu agar ada transparansi anggaran dan transparansi data. Sampai kini kita tidak mendapatkan itu. Untuk itu kita menyampaikan kritikan, pada saat PSBB tahap II tidak ada perkembangan, kita akan datang ke sini. Dan hari ini kita buktikan kita menyampaikan aspirasi masyarakat," ungkapnya.

"PSBB di Kota Pekanbaru hari ini kita tahu belum maksimal. Kami kirimkan sembako agar bapak Walikota tahu belum seluruhnya mendapatkan sembako walaupun sudah ada pembagian namun belum merata dan tidak adil," sebutnya.

Sembako yang dibawa itu diterima Kepala Bagian Humas Setdako Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman. Penyerahan sembako itu di depan gerbang MPP Pekanbaru. Irba menilai kritik dan saran dari mahasiswa untuk pemerintah merupakan hal yang biasa. 

"Kritikan biasa, tadi ada juga dalam bentuk saran. Yang kita sesalkan ketika dia bicara banyak masyarakat Kota Pekanbaru saya minta datanya ndak bisa dia kasi datanya. Apakah banyak itu di dalam 130 ribu atau di luar 130 ribu," jelasnya. 

Irba menjelaskan, penyaluran sembako itu sudah ada pembagian. "Kalau tidak tercover di PKH, di BLT, kalau tidak di BLT, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kalau ndak juga tercover, yang terdampak. Kemudian ndak juga masuk kita tambahkan juga. Makanya hari ini sudah nampak di papan di Kecamatan sudah ada data," jelasnya. 

Data di kecamatan itu fungsinya jika masih ada masyarakat yang nelum terdata bisa memasukkan data sebagai calon penerima. "Kita minta masyarakat kalau namanya tidak masuk di situ, masukkan bahwa saya penduduk ini, profesi ini, bahwa saya berhak mendapatkan itu. Itu masih akan kita akomodir," jelasnya. 

Terkait sembako yang diberikan mahasiswa itu, Irba menyebut Pemko Pekanbaru tidak persoalkan. Namun, Ia juga meminta mahasiswa mengawasi di lapangan.

"Sembako dalam bentuk aspirasi silahkan, jadi kita tidak anti kritik. Silahkan berikan lah masukkan. Memberikan masukan kepada pemko dalam bentuk kepedulian mereka," sebutnya.