Penjarakan Dua Mahasiswa, Rezim Iran Dituduh Sengaja Tularkan Virus Corona Sebagai Ganti Hukuman Mati
“Saya mendesak Sekretaris Jenderal PBB dan PBB Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia untuk segera melakukan intervensi untuk menyelamatkan nyawa Ali Younesi dan Amir Hossein Moradi, dan memastikan pembebasan mereka,” katanya, Sabtu (13/6) lalu, dalam situs resmi NCR-Iran yang dilansir RMOL.
Rajavi juga menuding rezim sengaja membiarkan dua mahasiswa itu mendekam bersama tahanan lain dalam serangan Covid-19 dan membiarkannya tanpa upaya karantina dan pengobatan.
“Tampaknya rezim ulama sengaja melakukan ini, di bawah tekanan internasional untuk pembebasan Amir Hossein Moradi dan Ali Younesi. Para mullah mengambil keuntungan dari pandemik ini, menggantikan hukuman gantung terhadap tahanan dengan infeksi virus yang mematikan. Bukankah sebenarnya mereka bisa segera mengisolasi atau karantina, dan upaya tindakan pencegahan lain?”
Bulan lalu, Juru Bicara Kehakiman Iran, Gholamhossein Esmaili, secara tidak langsung menuduh dua mahasiswa tersebut bekerja dengan kelompok oposisi Mojahedin-e Khalq (MEK) dan merencanakan serangan di dalam negeri Iran.
“Dua mahasiswa itu telah berafiliasi dengan kelompok-kelompok antirevolusioner, terutama dengan MEK, dan berusaha melakukan operasi sabotase di negara ini,” kata Esmaili dalam konferensi persnya sebulan setelah penangkapan.***