Amerika Keberatan Bekas Gereja Hagia Sophia Diubah Kembali Menjadi Mesjid Oleh Erdogan
RIAU24.COM - Kementerian Luar Negeri AS menyarankan agar Turki tidak mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid. Hal ini diungkap dalam laporan tahunan International Religious Freedom Report yang dikeluarkan baru-baru ini.
Seperti dilansir thenationalherald, pejabat Kemenlu AS menekankan bahwa Hagia Sophia merupakan simbol koeksistensi perdamaian, dialog yang nyata dan saling menghargaai antara umat beragama. Selain itu disebutkan, bekas gereja Katedral di seluruh dunia adalah monumen penting yang harus dilestarikan dengan cara menghormati sejarah keagamaannya.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Kamis mengatakan situs bersejarah Hagia Sophia di Istanbul "bukan urusan internasional, tetapi masalah kedaulatan nasional.
Cavusoglu menanggapi perdebatan baru-baru ini tentang kemungkinan pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid. Dia mengatakan situs populer itu awalnya adalah sebuah masjid setelah Sultan Ottoman Muhammad al-Fatih menaklukkan Konstantinopel atau Istanbul.
Menlu Turki menekankan bahwa tak seorang pun berhak mengomentari kebebasan beragama di Turki. Dia pun menyoroti langkah-langkah kemajuan yang diambil pemerintah dalam 20 tahun terakhir terhadap berbagai minoritas di negara itu.
Menteri Turki Cavusoglu juga mengecam Amerika Serikat (AS) atas Laporan 2019 tentang Kebebasan Beragama Internasional yang diterbitkan negara itu baru-baru ini.