Warga Resah, Beredar Selebaran Anti Islam dan Ancaman Kekerasan Kepada Muslim di Daerah Ini
RIAU24.COM - Warga muslim di Maryland, AMerika Serikat dilanda keresahan. Pasalnya, saat ini beredar pesan anti muslim di daerah tersebut. Dalam selebaran itu, ada ancaman kekerasan yang akan dilakukan oleh pihak yang menyebarkan pesan tersebut.
Salah satu warga, Brooklyn Park, negara bagian Maryland, Counnie Bates menemukan selebaran itu di halaman rumahnya. Selebaran itu disebar orang tak dikenal ke setiap rumah warga di Brooklyn Park. Ia pun khawatir setelah membaca pesan yang tertulis dalam selebaran itu.
"Ketika saya membuka untuk membacanya, itu adalah (pesan) seseorang yang mencoba menyerang umat Islam, menyerang agama, menyerang semua yang terjadi. Dan itu membuat saya takut dengan apa yang sudah terjadi," kata Bates seperti dilansir WMAR News, Rabu (24/6).
Seorang imigran Muslim dari Pakistan, Khalid Mahmood juga mendapati selebaran itu di depan rumahnya di Brooklyn Park. Dalam selebaran itu tertulis ras kulit putih yang dipertanyakan melakukan perbudakan dalam sejarah di suatu negara. Padahal dalam selebaran itu menjelaskan perbudakan dilakukan Muslim. Dalam selebaran itu menuliskan tudingan kitab suci Alquran mendukung perbudakan.
"Itu berbahaya, dan itu membuat orang benar-benar terluka dari dalam. Saya pikir dia (penulis selebaran) tak punya pengetahuan, itu sebabnya ia mengatakan hal itu. Jika dia mempelajarinya, dia mungkin akan tahu dia salah," kata Mahmood.
Menurut Marc Limansky dari Kepolisian Anne Arundel, hak konstitusional seseorang tak boleh mengorbankan hak orang lainnya. Ia mengatakan polisi akan menyelidiki penyebaran selebaran berisi pesan sentimen anti-Muslim. Limansky juga meminta warga yang menemukan selebaran atau hal yang menyinggung untuk menghubungi polisi.
"Ini dianggap kebebasan berbicara tetapi juga dianggap sebagai insiden bias kebencian. Ini berisi sentimen anti-Muslim dan departemen akan menyelidiki seperti biasa setiap kejadian atau insiden terhadap kelompok yang dilindungi," katanya. ***