Dituduh Sabotase Fasilitas Nuklir, Menhan Israel Sebut Iran Yang Tak Pandai Merawat
RIAU24.COM - Pejabat Iran menuduh Israel berada di balik kebakaran dan ledakan fasilitas nuklir bawah tanah Iran, Natanz, pada Kamis lalu. Menanggapi tuduhan tersebut, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz secara tak langsung menepis negaranya berada di balik
"Tidak semua kejadian yang berlangsung di Iran selalu terkait dengan kami,” kata Gantz, dalam wawancara dengan Radio Israel, seperti dilaporkan kembali Reuters, Minggu (5/7/2020).
Dia menambahkan, sistem pertahanan di fasilitas nuklir begitu rumit dan memiliki rintangan keamanan sangat tinggi. "Saya tak yakin mereka tahu bagaimana merawatnya," kata Gantz seperti dilansir Inews.
Israel berkali-kali bersumpah tak akan pernah membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Sementara Iran membantah sedang mengupayakan persenjataan nuklir dan beralasan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai, seperti energi.
Tiga pejabat Iran mengatakan kepada Reuters kebakaran di Natanz merupakan sabotase siber, namun tak menyertakan bukti.
Bangunan yang terbakar merupakan bagian utama program pengayaan uranium Iran yang berada di bawah pengawasan badan PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sebuah artikel di kantor berita pemerintah IRNA menyebut kemungkinan Israel dan Amerika Serikat berada di balik insiden ini. Pada 2010, virus komputer Stuxnet, diyakini dikembangkan oleh AS dan Israel, dketahui menyerang Natanz.
Iran membatasi pekerjaan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sebagian besar sanksi global di bawah perjanjian pada 2015 melibatkan enam negara besar. Namun Iran membatalkan sebagian janji membatasi program nuklir setelah sejak AS menarik diri pada 2018.***