Kalimantan Menyatakan Keadaan Darurat Atas Risiko Kebakaran Hutan, 700 Titik Panas Terdeteksi Pada 2020
RIAU24.COM - Sebuah provinsi di Indonesia mendeklarasikan keadaan darurat pada hari Rabu ketika para pejabat mengatakan mereka telah menunjuk ratusan tempat yang beresiko meletus menjadi kebakaran hutan yang menimbulkan asap yang menimpa wilayah tersebut setiap tahun.
Kalimantan Tengah di pulau Kalimantan dirusak tahun lalu oleh api yang disalahkan karena menyelimuti sebagian Asia Tenggara dalam kabut beracun. Kebakaran tahun lalu adalah yang terburuk sejak 2015 karena cuaca kering, dengan sekitar 1,6 juta hektar (3,95 juta hektar) lahan dihancurkan.
Ada kekhawatiran yang meningkat atas kemampuan Indonesia untuk mengatasi krisis tahun ini, dengan dana dan personel diarahkan untuk memerangi pandemi virus corona.
Provinsi ini mendeteksi lebih dari 700 titik api di seluruh wilayah sejak awal tahun ini, kata kepala mitigasi bencana Kalimantan Tengah Darliansyah, yang seperti banyak orang Indonesia menggunakan satu nama.
Hotspot adalah area dengan panas yang sangat kuat yang terdeteksi oleh satelit yang mengindikasikan kemungkinan besar terjadi kebakaran. Puluhan api telah padam, kata Darliansyah. Pada bulan Mei, negara kepulauan tersebut mengerahkan puluhan ribu personel dan pesawat pembom air untuk mengatasi kebakaran pertama musim ini - yang seringkali sengaja ditetapkan untuk membuka lahan untuk pertanian seperti perkebunan kelapa sawit.
Petugas pemadam kebakaran telah memulai penyemaian awan - sebuah teknik yang menggunakan bahan kimia untuk memicu hujan - dengan operasi yang akan berlangsung hingga akhir musim kemarau pada bulan September.
Kabut berbahaya dari kebakaran tahun lalu menyebarkan penutupan sekolah paksa di sekitar wilayah itu dan mengancam kesehatan jutaan orang. Mereka juga memicu kekhawatiran baru tentang risiko emisi karbon dari kebakaran yang memperparah pemanasan global.