AS-China Terus Saling Pamer Kekuatan. Ribuan Tentara TNI AL Diturunkan ke Laut China Selatan yang Kian Memanas
RIAU24.COM - Hingga saat ini, eskalasi di perairan Laut China Selatan terus memanas. Militer Amerika Serikat bersama sejumlah negara lain, masih terus unjuk kekuatan dengan militer China. Yang terbaru, armada tempur AS bersama Australia dan Filipina, baru-baru ini dikabarkan telah menggelar latihan militer gabungan di kawasan itu. Tak tanggung-tanggung, sejumlah kapal induk dan pesawat tempur masing-masing negara ikut serta 'pamer kekuatan' dalam latihan itu.
Kondisi itu juga menjadi perhatian Indonesia. Tak mau ketinggalan, TNI AL juga pamer kekuatan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 2000 personil diturunkan ke Pulau Dabo Singkep, Kepulauan Riau, yang tidak jauh dari Laut China Selatan. Mereka diterjunkan dalam kegiatan latihan militer gabungan Gladi Tugas Latihan Tempur (Gelagaspur) Tingkat III (L-3)
Tak sekedar itu, hampir seluruh kekuatan penuh yang dimiliki TNI AL juga turut serta. Mulai Koarmada I, Kolinlamil, Marinir, hingga Pusat Penerbang Angkatan Laut (Puspenerbal). Sebanyak 26 kapal perang dari berbagai jenis yang dimiliki Koarmada I juga ikut diterjunkan.
Dalam latihan militer gabungan tersebut, Marinir akan melakukan pengintaian ke sebuah pulau yang telah dikuasai oleh kekuatan musuh. Pasukan Zonpur dari Pasmar I Jakarta mengirim pasukan khusus ke Pulau Dabo Singkep untuk melakukan operasi praserbu dengan target menguasai pulau untuk membuka jalan bagi pasukan tempur amfibi dan artilery untuk meringsek masuk ke Pulau Dabo Singkep.
Menurut Panglima Koarmada I, Laksma TNI Ahmadi Heri Purwono menyatakan, latihan gabungan TNI AL kali ini sengaja dilakukan untuk menguji kemampuan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dari seluruh unsur kekuatan di lingkungan TNI AL.
Dilansir viva, Kamis 23 Juli 2020, latihan gabungan kali ini telah mengintegrasikan kekuatan serbu Marinir, kekuatan pertahanan pangkalan, serta pertahanan laut oleh kapal perang TNI AL.
"Jadi teruji bahwa SSAT kita ini merupakan sistem terintegrity antar kesatuan. Dan tujuannya adalah meningkatkan keahlian, tingkat kemahiran prajurit di dalam mengoperasikan alatnya masing-masing," ungkapnya, di atas Kapal Perang KRI Semarang 594.
Harus Selalu Siap
Ketika disinggung apakah kegiatan latihan gabungan TNI AL kali ini dilakukan terkait dengan situasi memanasnya kondisi di Laut China Selatan, Laksma Heri mengatakan, hal itu tidak terkait secara langsung.
Namun Laksma Heri menegaskan, sebagai prajurit TNI AL yang bertanggungjawab atas kedaulatan perairan Indonesia, harus selalu mempersiapkan diri, mental, serta kemampuan dalam mengoperasikan senjata yang dimiliki di masing-masing kesatuan.
"Tidak ada. Ini latihan rutin, tetapi kita harus siap setiap saat. Karena tugas kita adalah menjaga kedaulatan bangsa. Maka TNI AL harus profesional, harus mampu digunakan setiap saat," ujarnya. ***