Makin Nyata, Giliran Singapura Susul Korsel Terjerumus Resesi Ekonomi, Indonesia Harus Ekstra Waspada
Jangan Panik
Meskipun terlihat ngeri, masyarakat diminta jangan panik. Sebab, terang Faisal, kepanikan hanya akan menghantam ekonomi lebih keras.
"Seringkali resesi itu terjadi bukan hanya efek dari luar tapi juga efek secara psikologis masyarakat yang panik. Masyarakat itu merubah perilaku kesadarannya karena tidak bisa bergantung kepada pemerintah. Jadi masyarakat juga harus sadar, harus bisa lebih disiplin lagi untuk bisa menghindari resesi," kata Faisal.
Lebih lanjut, Faisal mencontohkan kepanikan yang harus dihindari. Di antaranya mengambil uang di bank sekaligus alias rush. Jika masyarakat berbondong-bondong melakukan itu, efeknya akan berdampak buruk terhadap sektor keuangan.
"Kalau terjadi penarikan uang secara besar-besaran dari perbankan, ini tadi yang resesi atau tekanan krisisnya yang masih di sektor riil ini berpindah ke sektor keuangan. Sekarang sektor riilnya terpukul tapi sektor keuangan masih relatif sehat. Tapi kalau kemudian uangnya diambil bukan untuk dibelanjakan, tapi takut jadi disimpan di rumah, ini sektor keuangan bisa kolap," terangnya.
Selain itu, kebiasaan buruk lain seperti memborong barang kebutuhan sehari-hari, juga patut dihindari. Sebab, aksi itu bisa memicu terjadinya kenaikan harga di pasaran. Alias akan membuat kondisi jadi semakin parah. Kondisi ini pernah terjadi, saat wabah Corona Covid-19 mulai melanda Tanah Air.