RIAU24.COM -  Menurut laporan Times of India, Yogesh - penduduk asli desa Khardi - mengamati penumpang, terutama warga lansia dan anak-anak kecil, yang terjebak hingga 10 jam tanpa makanan atau air di stasiun kereta api distrik Khardi di Thane. Ini adalah salah satu dari banyak persimpangan kereta api untuk kereta api keluar yang berangkat dari Mumbai.

Selama musim hujan, beberapa kereta terjebak selama berjam-jam. Stasiun ini sangat terpencil sehingga tidak dilayani dengan baik oleh vendor dan pemasok.

Selama lima tahun terakhir, pria berusia 29 tahun ini telah menanggapi krisis ini dengan menawarkan teh dan minuman untuk penumpang yang terdampar tanpa biaya. Dia bahkan mengatur transportasi dalam keadaan ekstrem, untuk membantu mereka kembali ke Mumbai.

Yogesh bersusah payah bersama dengan timnya untuk membantu mereka, dengan menggunakan tabungannya atau mengumpulkan dana dengan bantuan dari teman dan keluarga. Selama kuncian saat ini, tidak ada kereta tetapi Yogesh dan tim mengatur dana untuk menyediakan makanan gratis bagi ribuan pekerja migran yang berjalan di jalan raya Mumbai-Pune.

“Yogesh adalah pria muda yang dinamis yang dapat melayani masyarakat meskipun penghasilannya sangat sedikit. Ini menunjukkan bahwa kita tidak membutuhkan uang tetapi sikap yang tepat untuk membantu dan melayani masyarakat, terutama dalam krisis, ”kata Dr. Mridul Nile, seorang profesor Universitas Mumbai yang telah bekerja sama dengan Yogesh untuk penggalangan dana dan penjangkauan layanan.

Menurut Yogesh, dia hanya melakukan ini karena dia percaya itu adalah tugasnya untuk membantu sesama manusia dan jika setiap orang memahami pentingnya hal itu, dunia pasti akan menjadi tempat yang lebih baik.