Jenderal AD Amerika Serikat Ini Berjanji China Akan Mati Kutu di Daratan Indo-Pasifik, Begini Taktiknya
RIAU24.COM - Tak hanya di wilayah Laut China Selatan, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat juga menilai daratan akan sangat penting. Oleh sebab itu, militer Amerika dipastikan takkan membiarkan hegemoni China dan partai komunisnya mencengkram Indo-Pasifik.
Hal itu dilontarkan Komandan Angkatan Darat Amerika, Jenderal James Charles McConville. Dilansir viva yang mengutip defence talk, Rabu 5 Agustus 2020, McConville mengatakan dirinya sempat melakukan perjalanan ke sejumlah negara di kawasan Indo-Pasifik untuk bertemu dengan sejumlah panglima militer.
Hasilnya, ia mengambil asumsi bahwa ada banyak negara yang menginginkan perang. Namun ia juga memahami, bahwa sejumlah negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Asia Tenggara, menginginkan stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan itu.
Oleh sebab itu, McConville merasa negara-negara di wilayah ini harus menjadi sekutu Amerika. Sehingga dengan demikian, hegemoni China tidak akan bisa melenggang dengan leluasa di kawasan ini.
"Kami bekerja sangat erat dengan mitra bersama kami untuk memastikan, bahwa kami di memiliki kesamaan dalam konsep kami," katanya.
Senada dengannya, Komandan Korps I Angkatan Darat Amerika, Letnan Jenderal Randy George, memastikan pihaknya akan mendatangkan sejumlah pasukan yang nantinya akan bergabung dalam satu gugus tugas.
Selanjutnya, Gugus tugas ini nantinya akan beroperasi di wilayah Indo-Pasifik untuk menangkal setiap ancaman yang datang, terutama dari armada Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
"Medan utama akan senantiasa menjadi aspek paling kritis, dan kami harus menggabungkan upaya untuk melindungi kedaulatan, hukum internasional, dan ketertiban berdasarkan aturan," tambahnya.
Untuk diketahui, salah satu bentuk kerjasama Amerika dan negara-negara kawasan Asia Tenggara adalah latihan gabungan bertajuk Operasi Kobra Emas (Gold Cobra), yang diresmikan sejak tahun 1982.
Armada militer Amerika menggelar latihan gabungan bersama armada militer Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan tentunya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). ***