RIAU24.COM -   Dengan lebih dari 4,89 juta kasus yang dikonfirmasi dan 1.60.000 kematian darinya, Amerika Serikat adalah negara yang paling parah terkena dampak di dunia karena COVID-19. Tetapi AS menganggap tidak aman bagi warganya untuk bepergian ke India, yang memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi ketiga.

Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan perjalanan baru untuk warganya yang mengunjungi negara asing, termasuk India dan China, di tengah pandemi COVID-19. India telah ditempatkan di bawah kategori Level-4 (Jangan bepergian) yang tertinggi sementara China, pusat COVID-19, juga ditetapkan dalam kategori yang sama mengingat pembatasan COVID-19.

"Wisatawan ke India mungkin mengalami penutupan perbatasan, penutupan bandara, larangan perjalanan, perintah untuk tinggal di rumah, penutupan bisnis dan kondisi darurat lainnya di India karena COVID-19," kata Departemen Luar Negeri dalam nasihatnya.

"Dengan kondisi kesehatan dan keselamatan yang membaik di beberapa negara dan berpotensi memburuk di negara lain, Departemen kembali ke sistem sebelumnya dari tingkat saran perjalanan khusus negara (dengan Tingkat dari 1-4 tergantung pada kondisi khusus negara), untuk memberi wisatawan informasi terperinci dan dapat ditindaklanjuti untuk membuat keputusan perjalanan yang tepat, "katanya.

"Ini juga akan memberi warga AS informasi lebih rinci tentang status saat ini di setiap negara. Kami terus merekomendasikan warga AS untuk berhati-hati saat bepergian ke luar negeri karena sifat pandemi yang tidak dapat diprediksi," kata penasehat itu.

Sementara itu, warga AS telah diblokir untuk memasuki Uni Eropa dan Inggris mewajibkan para pelancong dari AS untuk dikarantina saat masuk ke Inggris, menurut CNN. Bulan lalu Uni Eropa telah melarang penerbangan dari India.