Gadis Berusia 11 Tahun Ini Meninggal Setelah Vaksinasi Kanker Serviks di Sekolah, Ternyata Ini yang Dilakukan Dokter Sebelum Dia Meninggal
RIAU24.COM - Seorang ibu yang putus asa berbagi di Facebook pada 30 Agustus untuk berbagi berita tragis putrinya meninggal setelah dia diberi vaksin untuk kanker serviks.
Dalam postingan yang memilukan, sang ibu menjelaskan bahwa anaknya yang berusia 11 tahun pergi ke sekolah tetapi mengalami demam. Sekolah mempekerjakan seorang dokter untuk memberikan vaksinasi untuk kanker serviks tetapi ketika giliran gadis itu untuk divaksinasi, dokter tersebut tidak mengukur suhu tubuhnya. Oleh karena itu, dia tidak tahu dia demam dan mulai menyuntiknya dengan vaksin.
“Anak saya mengalami angina (nyeri dada akibat otot jantung tidak menerima cukup darah beroksigen), muntah, dan kemudian meninggal. Anak saya tidak memiliki penyakit yang mendasarinya. Dia sehat seperti biasa. Tolong bantu saya berbagi kasus ini, ”tulis orang tua yang berduka itu dalam postingannya.
Banyak netizen yang menyampaikan belasungkawa kepada orang tua anak yang meninggal dan mempertanyakan mengapa dokter tidak menguji atau menanyakan gejala penyakit lain kepada anak tersebut sebelum memvaksinasi dirinya. Yang lain mengatakan bahwa sekolah juga harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Kementerian Kesehatan Thailand memiliki kebijakan vaksinasi kanker serviks nasional untuk semua siswa kelas lima untuk memastikan kesehatan masa mudanya.