Mutasi Covid-19 Menyebar, Dunia Tutup Pergerakan orang Inggris
PM Belgia, Alexander De Croo, mengatakan larangan kunjungan ini diambil sebagai langkah pencegahan. Dia berharap Inggris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat memberikan keterangan lebih detail terkait virus korona baru itu. Pernyataan serupa juga diungkapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Belanda.
"Mutasi virus Covid-19 bersirkulasi di Inggris. Berdasarkan laporan awal, virus itu lebih mudah dan lebih cepat menyebar serta lebih sulit dideteksi," ungkap Kemenkes Belanda. "Karena itu, kami berupaya mencegah penyebaran virus baru itu dengan membatasi atau mengendalikan pergerakan orang dari Inggris."
Italia menjadi negara Eropa yang menerapkan larangan kunjungan terpanjang dari Inggris. Maklum, Italia pernah menjadi pusat wabah Covid-19 pada awal-pertengahan tahun ini. Apalagi, seorang pasien yang baru pulang dari Inggris kini ditemukan terinfeksi mutasi Covid-19. Namun, kondisinya tidak diketahui.
"Saya telah menandatangani dekrit baru yang melarang penerbangan dari Inggris selama 14 hari, termasuk warga Italia yang ada di sana," ujar Menkes Italia, Roberto Speranza. Pemerintah Austria, Swedia, Romania, Finlandia, Denmark, dan Bulgaria juga mengambil keputusan serupa sebagai langkah antisipasi.
Negara di luar Eropa juga memutuskan untuk melarang pergerakan orang dari Inggris. PM Kanada, Justin Trudeau, mengatakan pembatasan itu berlaku selama 72 jam sejak Minggu (20/12/2020). "Penerbangan dari Inggris yang akan memasuki Kanada akan ditolak. Pengunjung yang terlanjur masuk akan dites," kata Trudeau.
Arab Saudi juga telah menutup perbatasan dan membatasi penerbangan internasional, terutama dari Inggris, selama tujuh hari. Larangan ini dapat diperpanjang menyesuaikan situasi. Semua orang yang tiba di Arab Saudi beberapa hari sebelum peraturan ini berlaku harus menjalani isolasi mandiri selama dua pekan.