Sampaikan Pesan ke Jokowi, Ini Kata Amien Rais Atas Kasus Penembakan 6 Laskar FPI
RIAU24.COM - Mantan Ketua MPR, Amien Rais meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memastikan pengadilan pada pelaku extrajudicial killing, para pembunuh 6 Laskar FPI agar transparan dan dapat dikawal masyarakat.
Dikutip dari Bisnis.com, Jumat, 22 Januari 2021, sebagai salah satu anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3), Amien Rais memberi saran agar pengadilan segera melakukan beberapa hal. Yakni, pengadilan agar disegerakan.
"The sooner the better," ujar Amien di akun Youtube Amien Rais Official, Kamis (21/1/2021).
Kemudian yang kedua, pengadilan pada kasus tersebut agar dibuat benar-benar terbuka dan transparan, sehingga masyarakat bisa mengikuti sejak awal sampai akhir.
"Para pelaku extrajudicial killing, harus ditangkap dan ditahan, jangan sampai lari, dan mudah-mudahanan tidak dilindungi. Syukur-syukur Pak Jokowi minta agar pengadilan betul-betul jujur, terbuka, jangan sampai ada unsur politik masuk, apalagi sampai ada penyesatan, mudah-mudahan tidak ada," jelas Amien lagi.
Amien juga mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia jangan sampai jadi otoriter seperti di China, apalagi mengandalkan teknologi untuk mengawasi pergerakan masyarakat, sehingga pelanggaran HAM oleh pemerintah bisa ditutupi dan diabaikan, lenyap begitu saja.
"Ini harus jadi pelajaran. Jangan sampai 6 laskar FPI yang nyawanya lenyap karena pembantaian, penganiayaan, dan pembunuhan akan dibuat lenyap [kabarnya] begitu saja. Saya khawatir Indonesia ini bisa berubah seperti China, di China tak ada lagi demokrasi, adanya otoriter, apa iya kita akan seperti itu?" kata dia lagi.
Dia juga berharap, orang-orang yang kiranya tahu fakta tentang pembunuhan tersebut tak diam dan bungkam.
"Diam itu kekerasan juga. Kalau kekerasan didiamkan akan tambah besar. Tolong kita bicara, yang benar benar, yang salah salah, yang zalim, yang adil. Bikin masukan itu secara tegas ke lembaga perwakilan, ke Presiden, dan anak buahnya apa Kapolri, struktur dan tokoh-tokoh negara, please speak up, speak out, jangan melempam, jangan diam saja," tuturnya.