Selalu Dibantah Pemerintah China, Ilmuwan Wuhan Ternyata Sempat Menulis Artikel Ada Kebocoran di Laboratorium Wuhan, Begini Kejadiannya
RIAU24.COM - Pemerintah China selalu membantah dugaan yang menyebutkan virus Corona Covid-19 merebak akibat kebocoran dari Institut Virologi Wuhan (WIV). Bahkan, China balik menuduh dugaan itu sebagai teori konspirasi.
Namun ternyata, kepala ilmuwan di laboratorium itu pernah menerbitkan makalah tentang kebocoran laboratorium yang terjadi di Yunnan. Tulisan itu telah terdokumentasi selama lebih dari satu dekade.
Direktur Center for Emerging Infectious Diseases di WIV, Shi Zhengli, yang juga dikenal sebagai 'Wanita Kelelawar', sejak 2007 telah meneliti bagaimana lonjakan protein dalam virus corona SARS alami dan chimeric berikatan dengan reseptor ACE2 di sel manusia, kelelawar, dan hewan lainnya.
Tak berhenti sampai di situ, sejak tahun 2014, Shi beserta timnya telah melakukan eksperimen gain-of-function (GOF) yang berbahaya dengan chimera virus corona kelelawar.
Pada 2019, anggota tim Shi, asisten peneliti Hu Ben, memulai penelitian GOF berisiko tinggi tentang virus corona dan chimera pada tikus di laboratorium ahli mikrobiologi Amerika Ralph S.Baric dari University of North Carolina.
Dilansir rmol, Jumat 22 Januari 2021, menurut seorang peneliti yang menggunakan nama samaran Billy Bostickson, penelitian ini melibatkan kelelawar yang telah terpapar virus corona yang diinokulasi ke tikus yang tertekan kekebalan dengan fitur manusiawi, seperti hACE2, dan kemungkinan paru-paru manusiawi, sumsum tulang, dan lain-lain.