Selalu Dibantah Pemerintah China, Ilmuwan Wuhan Ternyata Sempat Menulis Artikel Ada Kebocoran di Laboratorium Wuhan, Begini Kejadiannya
Investigasi epidemi mengungkapkan bahwa pasien indeks adalah seorang mahasiswa pascasarjana pria berusia 24 tahun. Dia telah terlibat dengan tikus di laboratorium di kampus, yang sudah tidak dia tinggalkan dalam dua bulan.
Siswa tersebut mengatakan bahwa dia bertugas memberi makan tikus laboratorium setiap hari. Ia mengakui telah digigit satu tikus selama 10 hari sebelum dia mulai menunjukkan gejala klinis HFRS. Sebuah studi serologis terhadap 60 tikus di laboratorium mengungkapkan bahwa 29 memiliki antibodi untuk hantavirus.
Pusat Hewan Laboratorium (CLA) telah memasok tikus ke sana dan tujuh perguruan tinggi lainnya. Sebuah studi tentang CLA dan sekolah tersebut mengungkapkan adanya antigen pada tikus di CLA dan dua perguruan tinggi, termasuk yang dihadiri siswa.
Shi menunjukkan bahwa CLA memiliki langkah-langkah keamanan yang lemah, dengan berbagai spesies hewan pengerat ditempatkan dan diberi makan di ruangan yang sama. Banyak jenis hewan lain juga disimpan di dalam ruangan.
Menariknya, Shi menekankan bahwa enam tikus liar yang terperangkap di luar laboratorium telah diperiksa untuk menentukan apakah infeksi telah masuk dari luar. Namun, semua tikus liar dinyatakan negatif untuk penyakit tersebut.
Seorang ahli genetika Australia yang menerbitkan makalah ilmiah dengan nama Zhang Daoyu mengatakan kepada Taiwan News bahwa Shi menunjukkan kurangnya infeksi hewan di luar fasilitas sebagai bukti penting bahwa kebocoran virus telah terjadi di dalam laboratorium.