Marah Suami Tak Angkat Telepon, Wanita Ini Tega Memukuli, Mencekik dan Menginjak Leher Anaknya Sampai Pingsan
RIAU24.COM - Peringatan : Artikel ini berisi konten yang mungkin mengganggu sebagian orang. Kebijaksanaan pembaca disarankan.
Seorang ibu seharusnya melindungi anak-anaknya dari bahaya apapun. Tapi apa yang dilakukan ibu dari Thailand ini sangat tak pantas dicontoh. Bukannya menyayangi dan merawat anaknya dengan baik, dia malah memukuli anaknya dan membuatnya tersiksa.
Netizen Thailand terkejut setelah seorang ibu dengan sengaja melakukan pelecehan fisik terhadap putrinya melalui video call karena dia tidak marah setelah sang suami tidak menjawab teleponnya. Rekaman itu diposting di media sosial, meskipun tidak jelas siapa yang mempostingnya.
Wanita tersebut melakukan hal gila itu karena dia marah pada suaminya yang tidak mengangkat teleponnya. Dalam video berdurasi lebih dari satu menit, ia terlihat sangat marah. Dilansir dari Sin Chew Daily, suami wanita itu bekerja di Bangkok dan tidak menjawab teleponnya. Jadi wanita itu memutuskan untuk memukuli putrinya yang berusia tiga tahun untuk menimbulkan rasa takut dan bersalah pada suaminya.
Dia menelepon suaminya dan mulai melecehkan gadis itu dengan mencekik putrinya dan bahkan menginjak lehernya dengan kakinya.
Dalam video tersebut, gadis itu terdengar meratap dan menangis kesakitan dan bahkan pingsan karena pelecehan tersebut. Di akhir video, sang ibu bahkan memaksa sang gadis berlutut untuk membuat suaminya marah.
Keluarga pria itu, yang melihat video yang diposting di Facebook, tidak tahan dan menelepon polisi. Gadis itu kemudian dibawa pergi oleh keluarga pria itu untuk diurus. Merasa bersalah, sang ibu mendatangi rumah keluarga suaminya untuk meminta maaf. Namun, keluarga sang suami bersikeras bahwa dia tidak boleh diampuni dan tindakan hukum akan diambil terhadapnya.
Setelah si ibu tenang, dia mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa menyesali tindakannya. Dia menjelaskan bahwa terdorong untuk melakukannya karena dia menduga suaminya berselingkuh dan karena itu merasa tertekan.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan atas kasus tersebut dan menuduh ibu melakukan penyerangan, yang melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak. Diyakini bahwa pasangan tersebut memiliki anak berusia satu tahun lagi yang saat ini tinggal bersama orang tua wanita tersebut. Mereka awalnya tinggal di Bangkok sebelum pindah ke Provinsi Roi Et, seperti dilansir dari China Press.