Tragis, Seorang Warga Palestina Ditembak Secara Brutal di Bagian Kepala Oleh Tentara Israel di Tepi Barat
RIAU24.COM - Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di Tepi Barat yang diduduki pada hari Jumat. Sekelompok warga Palestina melemparkan batu ke arah dua tentara Israel dan pasukan kemudian melepaskan tembakan, lapor seorang fotografer dengan kantor berita Reuters. Kemudian, sekelompok orang Palestina membawa pria itu pergi.
"Seorang warga yang ditembak di kepala dengan peluru tajam itu akhirnya tewas mengenaskan," kata kementerian kesehatan Palestina, menambahkan insiden itu terjadi di desa Beit Dajan, dekat Nablus.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan tersebut.
Atef Yussef Hanaysheh, 42, tewas dalam bentrokan antara tentara Israel dan Palestina yang berdemonstrasi menentang aktivitas pemukiman Israel, kata Walikota Beit Dajan Abdelrahman Hanani. "Tentara menembak ketika kami mendekati pemukiman kucing liar di dekat desa," kata Hanani.
Warga Palestina berkumpul pada hari Jumat di Tepi Barat untuk memprotes perluasan pemukiman Israel, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional. Militer Israel mengatakan "lusinan perusuh Palestina melemparkan batu" ke pasukannya yang "menanggapi dengan cara pembubaran kerusuhan dan dengan menembak ke udara".
“Kami mengetahui laporan tentang korban Palestina. Penyebab cederanya masih belum diketahui. Insiden itu sedang diperiksa, ”katanya.
Demonstrasi Tepi Barat sering berubah menjadi kekerasan dengan pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu dan bom api ke pasukan Israel yang menembakkan gas air mata, peluru berlapis karet, dan terkadang peluru tajam untuk membubarkan mereka. Israel merebut Tepi Barat dalam perang 1967 dan Palestina ingin itu menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka. Hampir 500.000 pemukim Israel tinggal di sekitar lebih dari 200 permukiman dan puluhan pos terdepan tidak resmi yang tersebar di seluruh wilayah Palestina.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang 1967 dan Palestina ingin itu menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka.
Hampir 500.000 pemukim Israel tinggal di sekitar lebih dari 200 permukiman dan puluhan pos terdepan tidak sah yang tersebar di seluruh wilayah Palestina. Palestina ingin mendirikan negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza, wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Orang-orang Palestina, yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat, mengatakan bahwa permukiman Israel menyangkal mereka sebagai negara yang layak. Sebagian besar negara memandang pemukiman itu ilegal menurut hukum internasional. Israel membantah hal ini, dengan alasan kebutuhan "keamanan", serta hubungan alkitabiah dan sejarah dengan tanah tersebut. Pembicaraan damai Israel-Palestina gagal pada 2014.