RIAU24.COM -  Kartel narkoba Meksiko menggunakan anak-anak sebagai umpan untuk menyelundupkan anggotanya ke AS.

Menurut penegak hukum, hal ini terjadi karena longgarnya kebijakan imigrasi dari pemerintahan Joe Biden.
zxc1

Kartel Meksiko ini akan mengeksploitasi anak-anak itu dengan cara memisahkannya dengan orang tua imigran mereka, lalu meminta anggotanya untuk menyamar sebagai kerabat anak-anak itu.

Jadi sekarang dengan adanya unit keluarga, katakanlah seorang ibu datang dengan tiga anak, nah kartel narkoba ini akan mengatakan 'Kamu boleh menyebrang dengan satu anak saja, kami akan mengambil dua anak lainnya, dan kami akan berpura-pura menggunakan kedua anak itu untuk menyelundupkan dua anak lainnya dan berpura-pura bahwa itu adalah unit keluarga,'" ujar petugas County Hidalgo JE Guerra memberi perumpamaan.

Para pengedar narkoba yang masih muda juga akan berpura-pura menjadi imigran.

"Kami juga memiliki individu yang mungkin berusia 21, 22, dan mereka menyamar sebagai 16, 17 tahun dan berkata, 'Hei, kami adalah anak di bawah umur tanpa pendamping.' mereka juga memberikan nama palsu karena mereka punya catatan kriminal di negara mereka," imbuh JE Guerra.
zxc2
AS tengah berjuang dalam situasi imigran terutama anak-anak tanpa pendamping yang mencoba melintasi perbatasan Meksiko sejak presiden Biden membalikkan beberapa kebijakan utama pemerintahan Trump.

Sementara itu, dalam hal peningkatan aliran narkoba melintasi perbatasan, JE Guerra mengatakan dia tidak peduli dengan komunitasnya - dia lebih khawatir tentang lebih jauh ke utara.

"Itu tidak menimbulkan ancaman keamanan bagi kami. Narkoba tidak tinggal di komunitas saya. Mereka tidak tinggal di sini. Mereka pergi ke utara. Dan kami mencoba menghentikannya di sini," kata JE Guerra.