Menu

Ahli Gizi: Diet Ekstrim Tidak Direkomendasikan Selama Pandemi

Amerita 23 Mar 2021, 08:21
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com

RIAU24.COM -  Ketua Ikatan Ahli Gizi Olahraga Indonesia (ISNA) Rita Ramayulis menegaskan, diet ekstrem saat pandemi tidak dianjurkan. Ia menjelaskan bahwa membatasi asupan nutrisi dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

“Berpegang teguh pada diet diperbolehkan, tapi tidak ekstrim. Pola makan dengan mengonsumsi makanan yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dengan baik, '' kata Rita kepada Antara, Rabu, 23 Maret 2021.

Rita menjelaskan meski akan menurunkan berat badan, mengikuti diet ketat dapat mengganggu keseimbangan asam basa dan metabolisme tubuh yang berujung pada gizi buruk. Kerusakan metabolisme memicu peradangan dan melemahkan kekebalan tubuh.

“Melakukan diet ekstrem tidak disarankan karena yang cenderung menurun adalah air, massa otot, dan massa tulang. Padahal, selama proses penurunan berat badan, yang harus dihilangkan adalah lemak, ”tandasnya.

zxc2

Lebih lanjut Rita membagikan tips bagi mereka yang ingin tetap menjalani pola makan sehat selama pandemi. Tip pertama adalah defisit energi atau defisit kalori untuk menurunkan berat badan. “Perbanyak asupan makanan tinggi protein dan rendah lemak, serta bergizi seimbang. Konsumsi makanan yang mengandung seng, vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan zat besi. "

Mereka, katanya, kaya akan antioksidan yang dibutuhkan tubuh untuk melawan efek paparan radikal bebas. Radikal bebas dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, menyebabkan peradangan, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa contoh diet ekstrim antara lain diet bola kapas, diet cacing pita, diet kecantikan tidur, hingga diet full liquid.