Menu

Heran Penistaan Agama Sering Terjadi di Era Jokowi, Anton Tabah: Seperti Ada Pembiaran

Muhammad Iqbal 20 Apr 2021, 09:38
Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah
Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah

RIAU24.COM - Penistaan agama kembali terjadi. Baru-baru ini, penistaan agama terhadap Islam dilakukan oleh Jozeph Paul Zhang yang mengaku nabi ke-26 dan mengolok-olok ajaran Islam.

Mengenai penistaan agama, Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Anton Tabah merasa heran terhadap maraknya penistaan agama yang terjadi pada era Presiden Joko Widodo.

"Di era rezim Jokowi ini kasus penistaan agama marak seperti ada pembiaran. Kadang aparat mengabaikannya, kondisinya mirip tahun 60-an ketika PKI berkuasa," kata Anton dilansir dari Rmol.id, Selasa, 20 April 2021.

Anton menambahkan, di Indonesia sendiri telah mengatur bagi siapapun yang melakukan penistaan agama. Sebab, penistaan terhadap agama ini dapat dikategorikan dengan kejahatan yang serius yang sangat berpotensi menimbulkan konflik sosial.

"Kasus penistaan agama masuk crime indeks serius karena derajat keresahan sosialnya sangat tinggi," ujar Anton.

Anton kemudian menyoroti kerjasama harmonis antara Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) alias China. Ia menganggap, dibalik kerjasama tersebut, bangsa Indonesia justru merugi alias buntung.

Anton tambah heran, walaupun dinilai tidak menguntungkan, namun Indonesia masih tetap menjalin kerjasama.

"Tiap NKRI buka kerja sama mesra dan luas dengan negara komunis (China) pasti RI yang rugi. Belajar dari pengalaman tersebut maka RI dilarang buka kerjasama dengan negara-negara komunis termasuk RRT cukup jalin hubungan diplomatik saja," ucapnya.