Lebanon Ajak Israel Diskusikan Masalah Sengketa Perbatasan yang Kaya Gas dan Minyak
RIAU24.COM - Lebanon mengupayakan langkah perundingan yang dimediasi AS atas sengketa perbatasan maritimnya dengan Israel.
Israel diminta menahan diri dari semua aktivitas eksplorasi di wilayah sengketa, yang berpotensi kaya minyak dan gas.
Langkah itu, yang dilatarbelakangi oleh perubahan posisi oleh Lebanon yang sebagian besar disebabkan oleh pertengkaran politik, metode penetapan batas yang berbeda, dan taktik negosiasi, dimaksudkan untuk mengakhiri kebuntuan dalam pembicaraan tidak langsung dan mencapai kesepakatan atas wilayah yang disengketakan.
Lebanon menghabiskan 10 tahun dalam negosiasi untuk mencapai kesepakatan kerangka kerja yang dimediasi AS yang membuka jalan bagi pembicaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Israel Oktober lalu.
Tetapi negosiasi ditangguhkan setelah empat putaran ketika delegasi Lebanon, yang terdiri dari para jenderal dan ahli Angkatan Darat, mempresentasikan peta baru yang akan menambah 550 mil persegi (disebut sebagai baris 29) ke area sengketa seluas 330 mil persegi (disebut sebagai garis 23) Laut Mediterania yang diklaim masing-masing pihak berada dalam zona ekonomi eksklusif mereka sendiri.