Hati-hati! Ternyata Penis Bisa Patah, Ini Penyebabnya
RIAU24.COM - Dalam dunia medis, istilah patah atau fraktur umumnya memang digunakan untuk menjelaskan kondisi pada tulang.
Patah sendiri berarti keadaan yang tidak berkesinambungan. Hal ini juga dapat terjadi pada bagian tubuh yang tidak bertulang yaitu penis.
Penis patah atau fraktur penis sendiri berarti sobeknya tunika albuginea pada penis. Tunika albuginea merupakan selubung karet jaringan di bawah kulit yang memungkinkan penis meningkatkan lebar dan panjang untuk menghasilkan ereksi yang kuat.
Terkadang pada penis patah juga terjadi sobekan jaringan untuk ereksi di bawah tunika albuginea, yaitu korpus kavernosum.
Korpus kavernosum adalah lapisan silinder dari penis yang mengandung jaringan ereksi spons (pemegang peranan penting selama ereksi).
Penis tidak memiliki tulang namun ada suara retak dan rasa sakit yang menyebabkan memar dan bengkak, kadang-kadang muncul di uretra.
Penis patah merupakan kondisi emergensi atau gawat darurat. Penderita harus ke rumah sakit sesegera mungkin untuk prosedur pembedahan.
Adapun penyebab penis patah umumnya terjadi saat penis yang sedang ereksi tidak sengaja tertekuk. Ini karena tunika albuginea (lapisan berserat dari jaringan ikat di bawah kulit yang membuat penis bisa ereksi) menjadi robek.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penis patah dilansir dari MedicalNewsToday, antara lain:
1. Penis tertekuk atau ditekuk secara paksa saat sedang berhubungan seksual
2. Pukulan keras pada penis yang sedang ereksi, seperti terjatuh atau kecelakaan mobil, dalam keadaan ereksi.
3. Masturbasi yang berlebihan
Fraktur penis juga sering terjadi saat penis seorang pria sedang berpenetrasi dan "menabrak" tulang kemaluan (publik) pasangan.
Biasanya, posisi hubungan seksual woman-on-top, bisa meningkatkan risiko fraktur penis.
Hal ini karena wanita dapat terlalu keras bergerak dan berat badan dari wanita, bisa membuat penis pria yang sedang ereksi menjadi tertekuk.