Ratusan Migran Nekat Berenang Dari Maroko ke Daerah Kantong Ceuta di Spanyol
RIAU24.COM - Lebih dari 100 orang, termasuk dua keluarga dengan anak-anak, berenang semalaman dari Maroko untuk memasuki daerah kantong Spanyol di Ceuta pada hari Senin, menurut pihak berwenang setempat.
Para migran dan pengungsi berangkat dari pantai selatan Ceuta dan ditahan ketika mereka memasuki wilayah kecil Spanyol, menurut juru bicara kepolisian Sipil Guardia.
zxc1
Mereka kebanyakan pria muda, tetapi anak-anak dan wanita juga termasuk di antara para kedatangan, kata juru bicara delegasi pemerintah Spanyol di Ceuta.
Beberapa menggunakan cincin renang tiup sementara yang lain menggunakan perahu karet, kata juru bicara itu kepada kantor berita AFP.
“Saat itu air surut dan di beberapa tempat, Anda praktis bisa berjalan menyeberang,” katanya.
Pekerja Palang Merah memeriksa para migran dan pengungsi sebelum mereka dibawa ke pusat penerimaan, AFP melaporkan.
Otoritas Spanyol telah menghubungi rekan-rekan Maroko mereka, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah Maroko akan dideportasi, juru bicara delegasi pemerintah Spanyol di Ceuta mengatakan kepada kantor berita The Associated Press.
Juru bicara, yang tidak diberi wewenang untuk disebutkan namanya, mengatakan dia tidak dapat menyebutkan jumlah pasti orang yang telah menyeberang, tetapi memastikan ada "lebih dari 100".
zxc2
Polisi sedang dalam proses mengidentifikasi mereka, juru bicara itu menambahkan.
Ceuta dan Melilla di dekatnya, daerah kantong Spanyol lainnya yang terletak di Afrika Utara, memiliki satu-satunya perbatasan darat Uni Eropa dengan benua itu, menjadikannya titik masuk yang populer bagi mereka yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Setiap tahun, ratusan orang mengambil risiko cedera atau kematian saat mencoba mencapai wilayah tersebut dengan melompati pagar, bersembunyi di dalam kendaraan, atau berenang di sekitar pemecah gelombang yang membentang ke Laut Mediterania.
Pagar ganda setinggi 10 meter (32 kaki) mengelilingi 8 km (5 mil) perbatasan barat daya Ceuta dengan Maroko, dengan sisa wilayah kecil menghadap Selat Gibraltar dan daratan Eropa di seberang Laut Mediterania.
Lebih dari 100 pemuda Maroko berenang ke wilayah Spanyol pada akhir April, kebanyakan dari mereka dikembalikan ke negara mereka dalam waktu kurang dari 48 jam, setelah dipastikan sebagai orang dewasa.
Spanyol tidak memberikan status suaka Maroko.
Ini hanya mengizinkan anak-anak tanpa pendamping untuk tetap secara legal di negara tersebut di bawah pengawasan pemerintah.