Popularitas Gubernur Ini Kian Meroket, Presiden Gerah Lalu Buat Strategi Seperti Ini
RIAU24.COM - Bagi kalangan generasi muda di Ibu Kota, nama Gubernur DKI Jakarata Ali Sadikin begitu populer. Terutama memasuki akhir jabatannya tahun 1977.
Bahkan saking tenarnya, namanya pun disebut-sebut sebagai pesaing kuat Presiden Soeharto dalam Pemilihan Umum kala itu dikutip dari historia.id, Kamis, 27 Mei 2021.
Beberapa hal yang dilakukan Bang Ali kala itu perihal pembangunan Ibu Kota. Termasuk menghilangkan sedikit demi sedikit pengaruh oknum militer di Jakarta.
Para militer di era Ali Sadikin tidak lagi mengontrol wilayah-wilayah tertentu di pusat kota sebagaimana pernah marak pada akhir 1960-an.
Ketika itu, militer acap kali mengganggu lalu lintas, naik bus tanpa bayar, dan nongkrong di pojokan jalan sambil menenteng senjata. Semuanya ditertibkan ketika Bang Ali membenahi keamanan kota Jakarta.
Namun sisi negatifnya, Ali Sadikin sering berkonflik dengan menteri-menteri Suharto. Termasuk sikap Ali Sadikin yang sulit 'disetir' membuat Suharto kala itu semakin gerah.
Alhasil, ketika masa jabatan Gubernur Ali Sadikin selesai pada 1977, dia tidak pernah lagi diberi jabatan dalam pemerintahan.
Tak hanya itu, dia juga dihukum secara perdata lewat tindakan cegah dan tangkal (cekal). Selama 13 tahun, Ali Sadikin masuk daftar hitam pemerintah, dikucilkan secara sosial, dan dipersulit kegiatan usahanya.
Itu karena Ali Sadikin tergabung dalam kelompok Petisi 50 yang lantang menyuarakan kritik terhadap pemerintah Orde Baru.