RIAU24.COM -  Kekuasaan puluhan tahun Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri (PM) Israel diambang kehancuran. Hal itu karena sejumlah partai oposisi Israel mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan baru.

Mereka menunjuk politisi sayap kanan, Naftali Bennet sebagai Perdana Menteri dikutip dari bbc.com, Kamis, 3 Juni 2021.

Meskipun seperti itu, sebelum dilantik, seluruh 120 anggota parlemen Israel harus menjalani pemungutan suara. Jika koalisi tersebut gagal memenangi suara mayoritas, ada risiko rakyat Israel harus mengikuti pemilu untuk kelima kalinya dalam dua tahun.

Bennet muncul sebagai calon kuat perdana menteri setelah menerima tawaran berkoalisi dengan tokoh oposisi, Yair Lapid, sekaligus mendepak Benjamin Netanyahu dari kekuasaan selama 12 tahun.

Padahal, pria berusia 49 tahun itu dulu sempat digadang-gadang sebagai murid didikan Netanyahu.

Bahkan, Bennett pernah menjadi kepala staf Netanyahu pada 2006 sampai 2008 sampai hubungan keduanya retak.