Dituding Gay Karena Belum Juga Menikah, Herjunot Ali Beri Jawaban Menohok
RIAU24.COM - Saat ini, Herjunot Ali sudah berusia 36 tahun dan belum juga menikah. Karena hal itu, tak jarang dia dituding penyuka sesama jenis atau gay.
Dilansir rctiplus.com, Junot memberikan tanggapan soal kabar miring mengenai orientasi seksualnya. Dia mengaku tidak mempermasalahkan penilaian orang lain mengenai dirinya. Dia juga tidak menampik menunjukkan gaya hidup yang dianggap menyimpang.
"Saya sama sekali nggak pernah terintimidasi akan hal apapun. Termasuk kamu mau bilang apa juga nggak apa-apa," kata dia di Insta Stories miliknya @herjunotali.studio.
"Sekadar info, saya juga pakai pink, pakai cincin di jari kelingking, cium pipi teman laki-laki saya (seperti orang Italia), jago niruin gaya bicara banci dan sebagainya. Sebut saya gay kalau kamu mau dan saya nggak masalah soal itu," katanya lagi.
Diapun juga turut membahas soal pernikahan. Kata Herjunot, alasan seseorang untuk tidak melangkah ke pelaminan bukan selalu karena orientasi seksual. Ia menegaskan tidak menikah itu pilihan bukan berarti memiliki kelainan.
"Saya cuma mau menjelaskan ini buat edukasi kalian-kalian yang mikir sama seperti orang ini. Orang nggak nikah-nikah itu bukan karena mereka homo atau lesbi. Ada alasan lain yang mungkin kalian nggak paham. Dan biasanya kebanyakan orang kalau nggak paham mereka akan cepat sekali ambil kesimpulan. Dan bahkan seringkali orang membenci sesuatu yang mereka nggak ngerti. Boro-boro mau paham, ngerti aja nggak?" jelasnya.
Selain itu, Herjunot Ali juga menyatakan sikap tentang kaum LGBT. Baginya, menjadi manusia yang baik dan memverikan energi positif jauh lebih baik daripada harus mempermasalahkan soal gay ataupun lesbian.
"Dan kalau suka sesama jenis pun memangnya kenapa? Apa yang membuat orang 'normal' jauh lebih baik dari mereka yang suka sesama jenis? Kalau ada orang yang melakukan hal menakjubkan dalam hidup lalu kalian mau membencinya cuma karena orientasi seksual mereka? Udah tahun 2021 dan kita masih di topik ini. Orientasi seksual," jelas Junot.
"Aku tahu kebanyakan masyarakat tuh kacau tapi masyarakat kita adalah contoh paling keparat. Bukan karena kita bodoh dan naif tapi karena kita malas dan terlalu doyan menyangkal," tandas Herjunot Ali.