RIAU24.COM - Amerika Serikat (AS) menanggapi shati-hati janji pada sumpah jabatan Presiden Iran yang baru, Ebrahim Raisi. Diberitakan Raisi bersumpah mengupayakan diplomasi untuk mengakhiri sanksi dari AS.

Dilansir dari Okezone, Presiden Raisi yang sebelumnya menjabat sebagai kepala kehakiman Iran, dilantik di parlemen Iran dalam sebuah upacara pada Kamis (5 Agustus 2021). Upacara pelantikan digelar dua hari setelah masa jabatannya secara resmi dimulai dengan dukungan dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei

 

"Saya bersumpah untuk menjaga agama resmi, pembentukan Republik Islam dan konstitusi bangsa," ucap Raisi pada upacara pengambilan sumpah.

"Sanksi terhadap Iran harus dicabut, dan kami akan mendukung rencana diplomatik apa pun yang mencapai tujuan ini,” ungkap Raisi pada pidato di depan parlemen.

 

Sebagai informasi Presiden Raisi adalah anak didik lama Khamenei. Raisi menang mutlak dalam pemilu presiden pada Juni yang dibayangi oleh jumlah pemilih yang rendah.

Para aktivis oposisi AS dan Iran menolak kemenangan Raisi sebagai tidak bebas dan tidak adil.

Dewan Wali Iran, sebuah badan yang dipenuhi dengan kaum yang setia kepada Khamenei, yang dengan teliti memeriksa calon presiden, telah menyingkirkan saingan Raisi yang paling menonjol dalam pencalonan. Hal itu mengurangi minat publik dalam pemungutan suara.