Tuduh Jual Afganistan ke Taliban, Mantan Menhan Desak Interpol Buru dan Tangkap Presiden Ashraf Ghani Kabur ke UEA
RIAU24.COM - Presiden Ashraf Ghani yang kabur setelah Taliban menguasai Kota Kabul terus menjadi perbincangan publik. Apalagi Ashraf Ghani dituding membawa koper berisi uang tunai dalam pelariannya.
Dilansir dari Okezone, meski tuduhan bawa uang itu sudah dibantah Ashraf Ghani. Namun eks Menteri Pertahanan (Menhan) Afganistan Bismillah Khan Mohammadi berharap Interpol 'memburu' dan tangkap Ashraf Ghani yang dia sebut telah “menjual Tanah Air”.
“Mereka yang memperdagangkan dan menjual tanah air harus ditangkap dan dihukum,” cuit Mohammadi di Twitter, menyertai postingannya dengan tagar #InterpolArrest_Ghani.
Sputnik melaporkan cuitan yang diunggah pada Rabu (18 Agustus 2021) itu adalah yang kedua kalinya Mohammadi secara terbuka menuding Ashraf Ghani korupsi. Pada Minggu (15 Agustus 2021), hari yang sama ketika dia dan pejabat pemerintah lainnya kabur dari negara itu.
Mohammadi menuding bahwa pemerintah tidak mengizinkan militer untuk melakukan tugasnya. “Mereka mengikat tangan kami di belakang punggung kami dan menjual tanah air; orang kaya sialan dan gengnya,” sebut Eks Menteri Pertahanan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sebahai informasi Mohammadi menjabat sebagai tokoh kunci dalam pemerintahan Afghanistan pro-AS sejak awal 2000-an. Mohammadi diangkat sebagai kepala staf Tentara Nasional Afghanistan pada 2002, dan pada 2010 dipindahkan untuk melayani sebagai menteri dalam negeri. Lalu Mohammadi menjadi menteri pertahanan pada Juni 2021, hanya beberapa bulan sebelum runtuhnya pemerintahan Ghani.