Bolehkah Ibu yang Positif Covid-19 Menyusui Bayinya? Ini Penjelasan UNICEF
RIAU24.COM - Dana Darurat Anak Internasional PBB (UNICEF), sebuah badan internasional yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kepada anak-anak di seluruh dunia, membantah klaim yang menyatakan bahwa ibu menyusui terinfeksi Covid-19 tak boleh menyusui bayinya.
Berbicara kepada Anadolu Agency (AA) pada Pekan Menyusui Sedunia, pejabat yang terkait dengan kantor UNICEF Turki mengatakan aman untuk terus menyusui bagi ibu yang dinyatakan positif virus corona.
zxc1
Menurut penelitian baru yang diterbitkan di JAMA Pediatrics, vaksin yang mencakup messenger RNA atau mRNA virus, tidak ditransfer ke bayi melalui ASI.
“Menyusui memberikan anak-anak awal terbaik dalam hidup. Ini adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi, mendukung perkembangan otak dengan manfaat seumur hidup bagi bayi,” kata para pejabat.
“Menyusui memberikan anak-anak awal terbaik dalam hidup. Ini adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi, mendukung perkembangan otak dengan manfaat seumur hidup bagi bayi,” kata para pejabat.
Para ahli UNICEF mengatakan inisiasi menyusu dini (dalam satu jam pertama kelahiran), menyusui eksklusif (antara 0-5 bulan), dan terus menyusui (dari 6-23 bulan) menawarkan garis pertahanan yang kuat terhadap segala bentuk kekurangan gizi anak termasuk menyia nyiakan.
Menekankan bahwa menyusui menyelamatkan nyawa dan melindungi anak-anak dari infeksi mematikan, mereka mengatakan bayi yang tidak disusui sepenuhnya atau hanya sebagian memiliki risiko lebih tinggi terkena diare.
“Menyusui adalah intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif. Kita harus memberi semua anak di mana pun awal terbaik dalam hidup. Ini adalah hak asasi bagi ibu dan bayinya, dan itu harus dilindungi dan dipromosikan,” tambah mereka.