Taliban Hancurkan Botol Anggur dan Membakar Ribuan Buku Anak Setelah Mengambil Alih Kedutaan Besar Norwegia
href="//www.riau24.com">RIAU24.COM - Taliban telah mengambil alih kedutaan Norwegia di Kabul dan menghancurkan botol-botol anggur dan menghancurkan buku-buku anak-anak di tempat itu.
Duta Besar Norwegia untuk Iran Duta Besar Sigvald Hauge menulis di Twitter pada hari Rabu bahwa Taliban “mengatakan mereka akan mengembalikannya kepada kami nanti” dan menambahkan “tetapi botol anggur pertama harus dihancurkan dan buku anak-anak dihancurkan.”
Norwegia mengosongkan pos diplomatiknya di ibu kota Afghanistan dengan bantuan sesama tetangga Skandinavia, Denmark, sebelum Taliban mengambil alih kota itu.
Sebelumnya, href="https://ftp.riau24.com/tag/taliban" class="text-tags text-success text-decoration-none">Taliban telah mengatakan bahwa mereka tidak akan mengganggu lembaga diplomatik negara asing, termasuk kedutaan.
href="https://ftp.riau24.com/tag/taliban" class="text-tags text-success text-decoration-none">Taliban kini membentuk pemerintahan di Afghanistan yang kemungkinan akan dipimpin oleh Hibatullah Akhundzada. Pemerintah sementara garis keras Taliban termasuk teroris global yang ditunjuk secara khusus Sirajuddin Haqqani sebagai penjabat menteri dalam negeri.
Norwegia terpaksa menghentikan evakuasi warganya
Bulan lalu, Denmark dan Norwegia telah mengumumkan bahwa mereka menutup kedutaan mereka di Kabul dan mengevakuasi staf mereka karena situasi keamanan yang memburuk di Afghanistan.
"Kami telah memutuskan untuk menutup sementara kedutaan kami di Kabul ," kata Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod kepada wartawan. Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Soreide kemudian mengatakan akan menutup kedutaannya dan mengevakuasi diplomat Norwegia, karyawan lokal dan kerabat dekat mereka. Namun, Norwegia terpaksa menghentikan perjalanan evakuasi warganya yang tersisa dari ibu kota Afghanistan.
href="https://ftp.riau24.com/tag/taliban" class="text-tags text-success text-decoration-none">Taliban telah mengizinkan 200 orang Amerika dan orang asing lainnya yang masih terdampar di Afghanistan dengan penerbangan sewaan dari Kabul setelah pasukan AS keluar dari negara itu.
Keberangkatan akan menjadi salah satu penerbangan internasional pertama yang lepas landas dari bandara Kabul sejak Taliban merebut Kabul pada pertengahan Agustus, memicu evakuasi 124.000 orang asing yang dipimpin AS dan warga Afghanistan yang berisiko.