Warga Afghanistan Menjual Seluruh Harta Benda Mereka di Tengah Krisis Uang Tunai dan Kelaparan yang Terus Membayangi
RIAU24.COM - Shukrullah membawa empat karpet untuk dijual di lingkungan Chaman-e Hozori di Kabul. Area ini penuh dengan lemari es, bantal, kipas angin, bantal, selimut, peralatan perak, gorden, tempat tidur, kasur, peralatan masak, dan rak yang dibawa ratusan orang untuk dijual.
Baca juga: China Bersiap Menghadapi Ketegangan Baru dengan Trump Atas Perdagangan, Teknologi, dan Taiwan
Baca juga: Emperor Penguin Melakukan Perjalanan Epik, Berenang Lebih dari 3.500 km dari Antartika ke Australia
Setiap item merupakan bagian dari kehidupan keluarga yang dibangun selama 20 tahun terakhir di ibukota Afghanistan. Sekarang, mereka semua dijual dengan harga murah untuk memberi makan rumah tangga tersebut. “Kami membeli karpet ini seharga 48.000 Afghan [$556], tapi sekarang saya tidak bisa mendapatkan lebih dari 5.000 Afghan [$58] untuk semuanya,” kata Shukrullah, saat orang-orang mengobrak-abrik barang-barang yang dipajang.