Warga Afghanistan Menjual Seluruh Harta Benda Mereka di Tengah Krisis Uang Tunai dan Kelaparan yang Terus Membayangi
Bahkan sebelum mantan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu dan Taliban mengambil alih, Afghanistan sudah menghadapi perlambatan ekonomi yang diperburuk oleh pandemi global COVID-19 dan kekeringan berkepanjangan yang semakin menghancurkan ekonomi yang sangat bergantung pada pertanian.
Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, PBB memperingatkan lebih dari 97 persen populasi bisa tenggelam di bawah garis kemiskinan pada pertengahan 2022.
Pada hari Senin, Sekjen PBB Antonio Guterres mengadakan konferensi bantuan kemanusiaan tingkat tinggi tentang Afghanistan di Jenewa dalam upaya untuk mengumpulkan $ 600 juta, sekitar sepertiganya akan digunakan untuk bantuan makanan.