RIAU24.COM - Tahun 2019 menandai peringatan 50 tahun misi Apollo 11, penerbangan luar angkasa pertama yang mendaratkan manusia di Bulan. 

Misi tersebut dikomandoi oleh astronot Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dan merupakan salah satu momen yang paling diingat dalam sejarah manusia.
zxc1

Ada lima misi Apollo lainnya ke Bulan pada tahun-tahun berikutnya, dan masing-masing dari mereka memasang bendera lain, sehingga jumlah total bendera Amerika di Bulan menjadi enam. 

Bertahun-tahun telah berlalu dan banyak orang mungkin bertanya-tanya apakah bendera-bendera itu berhasil bertahan di luar angkasa begitu lama, dan dalam kondisi apa mereka berada. 

Lunar Reconnaissance Orbiter NASA berhasil mengambil gambar lima dari enam bendera pada tahun 2012, dan jelas bahwa mereka masih ada di sana. Sayangnya, sinar matahari selama bertahun-tahun kemungkinan besar telah memutihkan semua warna bendera Amerika.

zxc2
Kemungkinan besar mereka semua dalam keadaan putih pucat. Bulan tidak memiliki atmosfer yang dapat menyerap sinar matahari seperti yang ada di Bumi. Ini berarti bahwa bendera-bendera ini terus-menerus berada di bawah sinar matahari yang kuat.

Degradasi UV dapat memecahkan atau menghancurkan banyak material, dan para ilmuwan mulai khawatir bahwa hal itu mungkin terjadi pada bendera yang ditanam di permukaan Bulan. Bendera terbuat dari rayon, yang merupakan bahan yang rentan terhadap degradasi sinar matahari.